CERITA DEWASA KENIKMATAN MAHASISWA MENCICIPI TUBUH DOSEN SEXY

CERITA DEWASA KENIKMATAN MAHASISWA MENCICIPI TUBUH DOSEN SEXY


CERITA DEWASA KENIKMATAN MAHASISWA MENCICIPI TUBUH DOSEN SEXY, Hasrat-Bispak21 Namaku Ari (nama fiktif), saya yaitu seorang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tersohor jadi seseorang nerd yang tidak pernah pedulikan wanita alias tidak pengin menjelimet dengan yang bernama doian, tapi hasrat seksku yang tidak tersalurkan ini makin menggelora tiap-tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang mempunyai badan-tubuh memikat, selanjutnya tiap hal semacam itu terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sekalian mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya punyai kontol yang cukup menyenangkan untukku adalah sejauh 17 cm, gendut dan berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia yakni bu rida, akhwat hijab lebar, belum menikah sebab belumlah ada yang pas ujarnya, Awalan dia mengajarkan di kelasku, dia tidak begitu menarik perhatianku karena badannya yang terus ditutupi cadar serta gamis panjangnya, tetapi semakin ke sini saya punyai fantasi tertentu ialah dapat cicipin badannya.


Saya pikir bagaimana tekniknya ya supaya dapat cicipin badan beliau ini, saya mendapati gagasan untuk memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, kendati pun tidak bisa bukti aneh-aneh namun sedikitnya bisa lihat mukanya yang selalu tak ingin kalaupun dipotret, siang hari ini saya lalu memperlancar gagasan itu, besok harinya saya ambil rekaman itu dan saya memandang dosen yang kumaksud sedang masturbasi memakai sebuah dildo dengan kenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Lihat hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari bermaksud buat menggrebek beliau, saat area dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada suara,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu akan merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" katanya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya nampak kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya selalu di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali rampungin sejumlah buku di sini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengin ngapain kamu?" Tuturnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau nampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "tidak boleh geram-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini miliki hasrat besar pula ya" jawabku enjoy, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat tiduri ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar namun ibu harus patuhin saya" ucapku sambil buka celana panjang serta cdku, terekspos kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "udah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sekian lama ini belum disentuh lelaki pikirku sebab amat halus menuju kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak perlahan, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah tidak boleh nangis sini simak saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya buat menengok lihat kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya hingga dia kesukaran bernafas serta buka mulutnya, dengan bergas ku masukan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya nggak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, lihat saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya langsung ambil camera yang tergolek di meja beliau serta merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan ingin geram karena dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhambat, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya. WAJIB 4D


Karena kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki serta paha mulusnya


dia gak memakai legging semestinya akhwat lain, dia cuman memanfaatkan cd memiliki motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya dan kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek masih yang semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, seusai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tetapi dia terus menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya bisa merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu meminta..sshh" ujarnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya dengan tujuan untuk menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, memandang dia mendampratku dengan keras


CERITA DEWASA KENIKMATAN MAHASISWA MENCICIPI TUBUH DOSEN SEXY


saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku lantaran beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tindakanku, memandangnya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya kian memecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkenaan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang dari sejak barusan merekam aktivitas kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,nampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dari itu dia berdiri tegak dengan kontolku masih memacu memeknya, hijab lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab karena keringat kami, kedengar nada telephone yang kutebak itu merupakan ponsel punya dia, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya terasa kalau saya mempunyai suatu inspirasi edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk bertopang di lututnya, saya masih tetap memecut memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian menggerakkan pahaku biar saya menyudahi pacuanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta berujar "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian lagi memaksakan jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung mencapai gadgetnya dengan status menungging bertopang pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera barusan ketinggalan di meja dosen lain. WAJIB 4D


kusaksikan dia langsung mengusung telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara halus buat memberinya kesenangan buatnya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker mobile phonenya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya cemas, "eeenng tak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" tutur bu rida dengan mendesah sebab saya gak menyudahi pacuanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" ujarnya. Mengerti telpon itu udah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Ujarnya cemas, sebab kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tidak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruh di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah walau kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi untuk memberinya orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya makin banyak ketimbang yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


sesudah suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memecut hasrat barusan, kerudung panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas memanfaatkan busanaku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapakah kalaupun tak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari sesudah momen pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yaitu salah seseorang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa diundang "mbak-mbak akhwat" lantaran saya selalu memakai kerudung panjang dibarengi gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yaitu beberapa waktu seusai saya alami petaka pemerkosaan yang telah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya mesti pulang rada malam seputar jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan ini hari. Lantaran udah termasuk tengah malam, jadi bis yang membawa dosen sudah tak bekerja kembali, karenanya saya memastikan untuk pulang memakai bis transkota, kumenunggu kira-kira 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya hadir sebuah bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak perhatikan kalau bis itu dipenuhinya oleh laki laki, dan cuman sedikit ada wanita, akan tetapi karena saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri buat memakai bus itu, saya tak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan gadgetku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama