CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART6, Hasrat-Bispak21 "Aaah…", saya menjerit takut saat tiba-tiba badanku terangkut, nyatanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, dan ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya kian tidak memiliki daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Berbudiin yang berdiri di samping kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di samping kananku, dan ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan serta kirinya, saya telah tak dapat ke mana-mana kembali.

Kengerian sedikit menempaku waktu saya sadari badanku melayang-layang cukuplah tinggi dari lantai, apa lagi dalam status sebagai berikut mereka bawa badanku keluar kamarku, selalu keluar hingga ke arah tempat jemuran pakaian.

Tetapi yang sangat membuatku cemas yakni kepala Wawan yang ada diantara ke-2  pahaku yang terbuka, dan yang nyata muka Wawan menghadap langsung di bibir vaginaku, sangatlah dekat. Suatu jilatan yang telah dilakukan Wawan mulai pembantaian pada diriku, dan saya mengulet kurang kuat karena tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, namun saya mesti melenguh di saat Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpasang di hadapannya, dan badanku menyebutng top tidak dapat kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan kesenangan yang kualami, pak Bijakin dan Suwito menambahkan pengidapanku. Mereka menguak bra yang membuntel payudaraku, lalu nyaris berbarengan mereka menyeruput ke-2  puting payudaraku yang berada di hadapan mereka. Saya mulai tidak sanggup terima semua rangsangan ini, badanku menggelinjang serta mengartikulasikanng tanpa dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mengesah serta meminta.

Tiada jawaban pada mereka atau tanda-tanda mereka ingin dengarkan permintaanku. Mereka bertiga lagi merayu ke-2  puting payudaraku, pula bibir serta lubang vaginaku. Saya mulai menderita dalam kesenangan ini, nafsuku telah naik tidak karuan, dan rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta dan merengek-rengek pada lenguhan serta rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART6

Tetapi memang salahku  sich, terlihat sakit hati tiga pejantan ini terlampau besar selesai saya berkali kali menarik dan memancing gairah mereka sepanjang hari ini. Mereka betul-betul gak mengacuhkan permintaanku serta dengan kejam mereka selalu menyiksaku.

Saya telah tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk dan meliuk, kepalaku hingga terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Karena status badanku yang seperti berikut, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, serta rambutku yang terurai ini tersentak sentak ikuti pergerakan badanku.

Tiba-tiba mereka bertiga bersama-sama menyudahi tindakan mereka, akan tetapi mereka melepaskan badanku terus melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengerang perlahan-lahan, dalam hati saya terasa sedih karena nikmat yang menerpaku ini jadi redup di saat mereka stop demikian saja sesuai ini.

Namun saya cuman diam, saya gak pengen berbicara apa apa, mengharap maupun melakukan perbuatan apa saja, walau diam diam saya nikmati tersisa sisa pergolakan nafsu masih yang menerpa badanku.

"Non Eliza pengen turun?", bertanya Wawan sembari meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek serta saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menjauhkan bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek pada Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, serta ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku benar-benar tak berfungsi. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku masih berada pada hadapan paras Wawan yang sampai hati melanjutkan tingkahnya itu.

"Lagi apa tanggung-jawab non baru saja telah bikin kita kita tegangan tinggi waktu saksikan non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang setelah itu menyesap puting payudaraku yang berada di hadapannya sampai saya menggelinjang dan menyebutng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok jadi saya yang diperintah tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang berang??", dari meminta sekarang saya jadi protes dengan dongkol sekalian mencegah hasratku saat Wawan serta Suwito repot menggempur wilayah wilayah peka di badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan dan Suwito menyudahi gempuran mereka, dan mereka sama sama berpandangan sebentar.

Saya sendiri memandang geram dari mereka, akan tetapi saya gak dapat melakukan perbuatan apa saja saat lagi badanku masih melayang-layang sebagai berikut dengan ke-2  tangan dan kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tidak ingin tahu, dasarnya non Eliza mesti tanggung-jawab. Lagian non Eliza udah membuat kita kita ngaceng berkali kali tiada hasil semenjak pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kesenangan gara-gara siksaan Wawan ini dan pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya pengin meronta, saya mau meminta biar mereka melepaskanku ini hari saja, karena saya gak mau pada kondisi lemas waktu terima telpon Andy malam nanti. Saya pengin nikmati waktu saat mengobrol dengan Andy tiada siksaan rasa pegal atau mengantuk gara-gara kecapekan.

Tetapi tidak lama kemudian saya telah tidak bisa kembali berpikiran tenang. Saya mengerang rintih kenikmatan waktu ke-2  pergelangan tanganku dicekam oleh pak Bijaksanain dan Suwito, dan tangan mereka yang satunya mereka pakai untuk meraba dan membelai perutku, sedang mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Semuanya ini masih ditambahkan tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Baru kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sekasar ini. Semuanya kesan kepuasan yang kurasakan ini sangat bagus dan mengacau pikiranku.

Pada akhirnya saya pilih nikmati waktu saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, serta saya cuma dapat mengharap malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telpon Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku menyebutng berulang-ulang, pinggangku meliuk dan meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tanpa dapat kutahan kembali, saya harus berserah dirundung orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi dan mengulet istimewa membebaskan pergolakan liar ini, dan sekali ini tidaklah ada satu juga pada mereka yang pengen mengampuniku kendati pun saya meminta seperti apa saja.

Juga sekali ini mereka tambah memperhebat siksaan mereka padaku. Saya merasai lidah Wawan menyerang masuk isi lubang vaginaku, dan itu tetap ditambahkan bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", sebuah cucupan yang sangat kuat oleh Wawan di bibir vaginaku membuatku menjerit kesenangan.

Rasanya tiap-tiap lanjutan tulang di semuanya badanku lepas saat saya mesti menyebutng dahsyat gara-gara tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, menyebabkan lututku telah tak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Bijakin serta Suwito tidak lepas walaupun saya menggeliat seperti apa saja. Mereka mengamankan ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing dan tangan mereka yang satunya seperti tidak jemu permainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terhambat seperti berikut, saya berasa tidak mempunyai daya bahkan juga sekedar utk lepaskan pergolakan orgasmeku. Tetapi diam diam saya justru benar-benar suka diberlakukan seperti berikut oleh mereka, serta saya benar-benar nikmati ketidak punya dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta serta merengek-rengek dari mereka dengan napas yang terengah-engah.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi sewaktu jawaban yang kuterima merupakan pagutan Wawan di bibir vaginaku.

Tetapi cuma sesaat saja, Wawan telah hentikan pagutannya. Dan dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku terkait lemas dengan ke-2  tanganku yang terus melingkar di leher pak Bijakin serta Suwito, serta ke-2  pergelangan tanganku yang masih tetap terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART6

Saya lihat Wawan tuju pintu yang batasi sisi luar serta dalam di lantai dua rumahku ini, dan dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu memasangkan kunci itu pada sisi luarnya.

Selanjutnya Wawan tutup dan menggembok pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sekalian melihatku dengan senyuman penuh hinaan, seakan mau berkata jika sekali ini saya mustahil lolos.

Tau-tau saya terperanjat karena saya sadari sebuah perihal. Bukan masalah saya sudah tidak kemungkinan dapat larikan diri, lantaran saya udah pahami jikalau saya usaha lari ke bawah, selanjutnya di bawah kelak saya mesti terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah serta akan lekas ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud ialah, kenapa mereka pilih tempat jemuran busana ini sebagai tempat menghajar diriku? Di lokasi yang sangatlah terbuka ini, bagaimana bila kelak rintihan dan lenguhanku sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana jika kami hingga dilihat oleh tetangga di muka rumahku yang tiada berencana menyaksikan ke rumahku?

"Wan… tak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Biar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mengolok.

"Nggak… bukan getho Wan… saya takut jika di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji tidak akan lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya bila getho non gak boleh bernada, mudah kan?", jawab Wawan semaunya, dan dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sembari menempatkan muka cemberut, tetapi tidak lama setalah itu badanku menyebutng waktu ke-2  payudaraku udah kembali diremas remas oleh pak Bijaksanain dan Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mengerang serta menggeliang, di antara kesenangan serta kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan terus merapat, serta sekarang penglihatanku berpindah menuju pada penis Wawan itu udah tegak mengacungkan itu, yang telah siap untuk mengeduk serta menggagahi lubang vaginaku.

Sewaktu Wawan udah membungkuk di hadapanku serta ke-2  pahaku yang kurapatkan semenjak barusan ini dikendurkan olehnya, saya menggigit bibir dan pejamkan mataku, siap-siap mengikhlaskan lubang vaginaku ini terima tusukan kasar dari penis gagah Wawan itu.

"Mmm…", saya mengerang perlahan saat kurasakan bibirku ini di cium halus, serta saya masih tetap pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Membikin jantungku berdetak cepat.

"Mmmhh…", saya kembali mengerang saat kurasakan suatu jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi remasan remasan halus pada ke-2  payudaraku oleh pak Bijaksanain serta Suwito, pun kecupan mesra Wawan yang sekarang udah beralih jadi pagutan penuh gairah pada bibirku, semuanya membuatku mulai menderita dalam birahi.

Ke-2  lututku terasanya lemas. Jika waktu ini ke-2  tanganku tak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sebelah kanan dan kiriku ini, ke-2  kakiku ini tentu gak bisa menyokong badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba mengendalikan derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang mengakibatkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Sedangkan saya terus mengesah ketahan saat bibirku terus dipagut Wawan sebagai berikut, dan napasku mulai habis. Saya makin teraniaya dalam kesenangan ini. Saya gak dapat meronta, badanku rasanya begitu lemas, tenagaku musnah tidak tahu ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharap dia pahami kodeku kalaupun saya mulai menanggung derita sebab kekurangan napas. Tapi Wawan justru meningkatkan siksaan ini. Saya rasakan lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, dan reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART6

Selanjutnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, mengisap serta menyesap air ludah dalam mulutku ini. Saya tidak dapat bernafas kembali lantaran luapan birahi yang menempa diriku ini ibarat menyumpal dadaku.

"Oooh…", saya meratap lega saat pada akhirnya Wawan melepas pagutannya sehabis bahagia menyesap semuanya air ludah di mulutku ini.

Napasku tersengal gak karuan sesudah barusan saya lumayan lama kekurangan napas. Saya usaha atur napasku ini, tetapi cubitan nakal Suwito di puting kanan payudaraku ini membuat napasku kembali mengincar.

Serta saat pak Bijakin meremas kuat payudara kiriku, serta menyesap puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kenikmatan nikmati seluruh cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali menyambat di saat Wawan dengan semaunya mengambil jemari tangannya yang sejak mulai barusan direndam celup ke lubang vaginaku.

‘Waan… masukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya tidak pengin jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya mau meminta pada Wawan supaya dia ingin masukkan jemari tangannya kembali, atau justru masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Namun saya masih lumayan sadar untuk melindungi harga diriku sebagai nona majikan mereka. Karena itu saya mau tak mau diam dan pejamkan mataku, sekalian mengharapkan mudah-mudahan Wawan lekas memikat lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh perlahan saat rasakan suatu hal yang tebal, hangat serta basah menghimpit bibir vaginaku.

Saya buka kembali mataku. Rupanya saat ini Wawan lagi berjongkok di depanku dan menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih pengin memainkanku, menganiaya diriku yang telah terbenam dalam luapan birahiku ini.

Selanjutnya Wawan memegang ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mengesah kesenangan, badanku kembali menggeliat, kurasakan cairan cintaku kembali meluluh.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dan kesan yang mengagumkan menimpa diriku sewaktu tiba-tiba Suwito mencengkeram dan memagut bibirku, sementara itu pak Bijaksanain yang terus menyusu di puting kiri payudaraku, saat ini  meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja lantaran dibiarkan oleh Suwito yang saat ini repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengerang nikmat gara-gara cumbuan bertubi tubi yang sedang dilakukan tiga pejantanku ini, serta saya cuman dapat mengguman tidak terang sebab bibirku yang selalu dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan seluruhnya belumlah cukup, saat ini Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu merayu lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri dan ke kanan, ke atas serta ke bawah, membikin mataku terbeliak, badanku mengartikulasikanng dan menyebutng.

Saya sudah tentu menjerit kesenangan kalaupun bibirku sedang tidak dilumat oleh Suwito semacam ini.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mengerang panjang dan badanku tersentak sekian kali menemani orgasme dahsyat yang menyerang badanku.

Otot perutku mengartikulasikanng hingga sampai terasanya dapat kram, datangkan rasa nikmat pada terasa sakit yang menganiaya diriku. Semuanya itu masih ditambah lagi dengan rasa nyeri yang kian jadi di lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk selalu orgasme.

Saya rasakan cairan cintaku membanjir sangat banyak. Namun dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat dan pagutan itu gak lepas walaupun saya menggeliat seperti apa saja. Dan semuanya cairan cintaku yang tetap menetes itu dicucup dan diseruput Wawan hingga sampai habis.

"Mmmhk…", saya mendesah kurang kuat, pasrah.

Tidaklah ada yang dapat kulakukan selainnya menggelepar, meronta, mendesah terhenti. Akan tetapi gelombang orgasme yang menderaku ini benar-benar tidak berkurang, sebab Wawan terus mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, dan Suwito tidak melepas bibirku dari pagutannya, sementara pak Bijakin masih semangat memagut puting kanan payudaraku.

Mereka terus menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART6

Selesai sejenak disiksa sesuai ini oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya telah lemas dan cuman dapat pasrah terima seluruhnya. Tenagaku seperti lenyap bersama cairan cintaku yang selalu membanjir keluar lubang vaginaku. Serta rasa tidak punya daya ini mengantarku orgasme kembali buat ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas saat Suwito membebaskan pagutannya, dan saya  melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, meningkatkan semua kesan nikmat yang telah dari sejak barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mengerang dan menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang sudah dilakukan Suwito saat ini demikian mesra, membuatku kian kebingungan dan gak tahu harus melakukan hal apa. Jantungku berdegap cepat, dan orgasmeku sekali-kali tidak menyurut.

"Telah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tapi saya kembali mengesah waktu tau-tau kurasakan suatu yang hangat di leherku.

Saya tidak lagi rasakan kuluman di puting kanan payudaraku, mempunyai arti telah dipastikan pak Berbudiin yang menggeser gempurannya pada leherku ini.

"Pak Berbudiin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka menyudahi pembantaian pada diriku ini.

Namun mereka mana pengen mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya lagi menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang terengah.

Tetapi lidah yang nakal itu masih tetap main dalam lubang vaginaku, menyerang serta mengeduk tanpa ampun. Daun telinga kiriku terus dilumat secara halus, lalu jilatan dan ciuman pada leherku ini… pula seluruh rabaan tangan tangan mereka yang penuh hasrat di sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak mampu terima siksaan orgasme untuk orgasme yang menderaku sejak mulai badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama