CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART7

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART7, Hasrat-Bispak21 Kepuasan yang kurasakan ini nyata-nyata telah tidak tertahan kembali. Otot perutku terus kontraksi menemani orgasmeku, rasanyaseperti diremas remas. Lubang vaginaku terasanya bakal bobol. Tiada ampun, badanku mesti kembali tersentak sentak lalu melafalkanng sejadi jadi.

Tau-tau saya gak dapat kembali dengar suara jeritanku sendiri. Seterusnya penglihatanku jadi kabur dan semua jadi gelap…

VII. Kehadiran Cie Natalia

"Eliza…", buram samar kudengar nada yang panggilku.

"Mmmhh…", saya mengerang kurang kuat dan perlahan-lahan saya buka mataku, tapi sinar yang melanda mataku ini berasa demikian silau, memaksakanku kembali memicingkan mataku.

Saya terasa pernah dengar suara itu, tetapi saya jadi ingin ketahui dan saya memaksakan buka mataku untuk memandang siapakah yang panggilku.

(Natalia)

Nyatanya kiraanku betul. Itu nada Cie Natalia, ponakanku masih berumur 19 tahun. Cie Natalia masih kuliah di semester dua, di universitas yang serupa dengan tempat Cie Stefanny kuliah. Serta bertepatan sekali Cie Natalia  ambil jalur yang serupa dengan Cie Stefanny.

"Eliza, kamu berbaring saja dahulu", kata Cie Natalia yang menuntunku tiduran kembali di ranjangku waktu saya usaha bergeser duduk.

"Halo Cie Lia…", saya menegur Cie Natalia sembari tersenyum.

"Halo  Eliza… anyar saja Cie Cie kesini, semula sich pengen meminta bantuan kamu. Namun Cie Cie baru mengetahui kalaupun kamu sakit begini…", kata Cie Natalia yang dilihat sangsi.

"Eh… mengapa Cie? Eliza tidak apa apa kok…", saya ajukan pertanyaan ingin mengetahui.

"Eliza, barusan tubuh kamu panas. Saat ini juga mukamu kelihatan pucat. Kok masih ngomong jika kamu gak apa apa? Ini Cie Cie pengin antara kamu ke dokter", kata Cie Natalia.

"Tidak, gak perlu Cie, Eliza gak apa apa, benar-benar. Eliza sekedar kecapaian kok", saya berujar dengan sedikit was-was.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART7

Saya jadi takut ke dokter. Entahlah apa dokter dapat tahu atau mungkin tidak, namun saya takut kalaupun nyatanya dokter dapat ketahui saya kecapaian dikarenakan ngeseks dan ngeseks. Apa yang terjadi kalaupun hasil pengamatan begitu hingga sampai kedengar oleh Cie Natalia?

Saya jadi terkenang, ini hari saya barusan dibabat oleh tiga pejantan di rumahku. Serta barusan itu mereka memaksakanku orgasme serta orgasme hingga saya tidak sadarkan diri.

Tidak tahu apa yang berlangsung selanjutnya, serta saya baru sadar bila waktu ini saya kenakan busana tidur baby doll. Akan tetapi saya sadar bila saya gak kenakan bra dan celana dalam.

"Benar-benar gak apa apa Eliza?", bertanya Cie Natalia membubarkan lamunanku.

"Iya Cie, benar-benar. Terus, Cie Cie pengen meminta bantuan apa ya?", tanyaku sekaligus usaha memindah perbincangan.

"Begini Eliza, esok malam ada tukang service yang pengen tuning piano Cie Cie, tetapi Cie Cie baru ingat bila esok itu Cie Cie perlu ke acara pesta hari lahir rekan Cie Cie. Nach, papah dan mama Cie Cie kan masih di Amerika habis ngunjungin koko Hong hari Senin lalu . Maka, dalam rumah Cie Cie gak ada yang dapat nungguin tukang service itu", Cie Natalia cerita panjang lebar.

"Terus, Cie Cie ingat kamu kan bisa pula main piano . Maka barusan Cie Cie mau meminta bantuan kamu untuk jagain tukang service itu, sekaligus kamu coba coba apa pianonya udah dituning dengan bagus. Tapi…", kalimat Cie Natalia berhenti, dan dia menghela napas.

"Ooh… tidak apa apa Cie, Eliza pengin kok. Tetapi esok tukangnya hadir jam berapakah Cie? Masalahnya Eliza kan ada les balet, selesainya jam enam malam", saya menerangkan skedulku di Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Oh tukangnya ada jam tujuh malam kok Eliza. Kamu dapat ada ke rumah Cie Cie seusai les baletnya usai. Tetapi kamu sakit ini, Cie Cie gak enak…", kata Cie Natalia sembari membelai rambutku.

"Cie… Eliza gak apa apa kok, benar-benar", kataku sekalian tersenyum manis.

"Mmm… namun kamu Senin esok ada pe er atau ulangan gak Eliza?", bertanya Cie Natalia.

"Tidak ada kok Cie. Kalaulah ada, Eliza kan dapat belajar sekalian nungguin tukang service piano itu", saya usaha menekankan Cie Natalia.

"Duh, thanks ya sayang", kata Cie Natalia lalu merengkuhku dan mencium ke-2  pipiku.

Jantungku berdebar-debar cepat gara-gara dekapan serta kecupan Cie Natalia barusan. Wangi rambut Cie Natalia yang melanda mukaku membuat pikiranku mulai kisruh.

Tetapi saya sadar kalaupun baiknya saya tak melakukan perbuatan yang aneh aneh. Bagaimanapun juga Cie Natalia masih tetap ada interaksi saudara denganku, serta saya tidak mau ia mengerti jika saya menyandang kelemahan, ialah senang dengan sama-sama modelku, walau sudah pasti saya masih menyenangi lelaki.

Andy! Saya terpikir janji telpon jam delapan malam. Oh, apa saya udah membiarkan saat yang kutunggu nantikan itu?

Saya selekasnya cari serta memandang jam dinding, dan saya menarik napas lega sewaktu saya menyaksikan jam tersebut menunjuk jam 1/2 tujuh, malam tentu.

"Ih Cie Cie, gak perlu gunakan thanks dech . Maka, Eliza hadir esok malam ya Cie?", tanyaku dengan manja.

"Eliza, kalaupun kamu pengen, kamu terus bermalam di dalam rumah Cie Cie ini malam. Kamu membawa saja pakaian untuk esok, dan pakaian sekolah buat Senin kelak . Sehingga kamu dapat istirahat dalam rumah Cie Cie, sekaligus nemanin Cie Cie begitu. Nyatanya tidak sedap pun sendirian di dalam rumah semakin lama, hihi…", kata Cie Natalia sembari ketawa kecil.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Yee… mmm… namun bisa pula sich. sesaat ya Cie, Eliza siap siap dahulu", kataku dengan suka.

Aku lekas saja menyetujui penawaran Cie Natalia. Saya tidak tahu apa beberapa pejantan itu udah senang atau memang belum pesta nikmati badanku barusan sore. Tetapi yang benar saya tengah tidak berhasrat layani hasrat sex mereka.

Saya menghindari pada mereka ini sekali-kali tidak dikarenakan mereka wajahnya buruk. Malahan diam diam saya memahami hal demikian sesungguhnya justru meningkatkan nafsuku, waktu saya harus mengikhlaskan diriku disetubuhi oleh beberapa pejantan yang wajahnya tidak karuan seperti pak Berbudiin, Wawan maupun Suwito.

Namun saya memikir untuk istirahatkan badanku yang telah begitu kecapaian. Bahkan juga saya berpikiran buat ‘meliburkan' badanku dari sentuhan banyak pejantan itu sepanjang beberapa waktu. Dengan demikian saya mengharapkan badanku akan sembuh. Sekian hari ini saya berasa sangat raih. Kalaupun dapat, saya dapat pulang dari rumah Cie Natalia hari Rabu malam saja.

Saya dapat mengontak Cie Stefanny jika saya gak dapat les hari Senin esok, atau mungkin saya memohon Cie Stefanny tiba ke rumah Cie Natalia, buat memberi les padaku di situ. Bab izin, saya sangat percaya papi mamaku pastinya mengizinkan, lantaran dahulu sewaktu saya masih kecil, saya kerap bermalam dalam rumah Cie Natalia. Saya dapat menghubungi dan menghubungi mereka kelak selesai saya sampai dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza ingin bermalam dalam rumah Cie Cie hingga sampai hari Selasa malam. Bisa gak Cie?", saya menanyakan di Cie Natalia yang tungguiku.

"Bisa donk Eliza… pengin bermalam 1 bulan, satu tahun, itu  bisa bila kamu pengin", goda Cie Natalia.

"Yee… ya telah, Eliza bermalam hingga sampai Selasa malam ya Cie", kataku yang dibalas anggukan serta senyuman manis Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mempersiapkan semua. Sejumlah buku sekolah hingga sampai hari Rabu kumasukkan ke tas sekolahku sampai nyaris gak muat. Saya ambil tas bajuku yang lumayan besar, dan saya masukkan handuk kering, selimut kesenanganku, tiga stel seragam sekolah plus kaus kaki buat Senin sampai Rabu.

Gak lupa saya memutuskan lima stel busana rumah serta pakaian tidurku. Yang jelas saya masukkan baju baletku, komplet dengan sepatu balet yang telah kubungkus dengan kantung plastik. Serta sudah pasti sejumlah pasang bra dan celana dalam yang sangkanya akan cukup hingga sampai hari Rabu kelak.

Sampai diam diam saya bawa pil anti hamil yang teratur kuminum di periode suburku, serta kuselipkan pada timbunan pakaian yang udah ada pada tas bajuku. Tidak tahu mengapa saya terasa pil itu harus kubawa, walaupun seingatku tiada pembantu lelaki di dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza pengin mandi dahulu. Tetapi Cie Cie gak boleh pulang dahulu ya, Eliza pengin pergi keduanya sama kelak", saya meminta dengan manja.

"Iya, tak boleh cemas Eliza. Cie Cie nanti kok", kata Cie Natalia yang sekarang tiduran dengan rileks di atas ranjangku.

"Thanks ya Cie, kataku suka.

Saya selekasnya masuk ke kamar mandi selesai mempersiapkan pakaian gantiku. Secara cepat saya mandi keramas sebersih bersihnya, gak lupa saya memanfaatkan cairan pencuci vaginaku buat bersihkan lubang vaginaku yang berasa lembab dengan tersisa cairan cintaku di saat saya ditaklukkan sore barusan.

Lalu seusai saya keringkan rambut serta badanku, saya berubah busana dan masukkan cairan pencuci vaginaku, sabun, shampoo, sikat gigi dan pasta gigi ke kantung plastik. Sesudah kurasa tidaklah ada yang ketinggal, saya keluar kamar mandi.
 Sekalian bercakap dengan Cie Natalia, saya meluangkan diri keringkan rambutku dengan hair dryer, pun menyisir rapi rambutku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART7

Selesai saya masukkan seluruhnya yang bakal kubawa ke tas bajuku, saya mematikan lampu serta AC kamarku. Sepatu sekolahku udah kumasukkan ke kantung kemresek, sementara itu saya sendiri pakai sandal yang umum kupakai untuk acara enjoy.

Lalu kami berdua lekas turun ketujuan garasi. Ditolong Cie Natalia, saya menyimpan seluruhnya barang bawaanku di mobilku. Sesudah tuntas, saya panggil pak Berbudiin, memohon buat menolong buka pintu garasi dan pintu gerbang, lalu saya serta Cie Natalia duanya sama masuk ke mobil masing-masing.

Sempat kusaksikan barusan pak Berbudiin melihatku dengan bertanya-tanya, tapi entahlah nampaknya dari mata pak Bijakin dia tampak puas, atau mungkin lebih pasnya lega melihatku. Diperjalanan ke arah rumah Cie Natalia, saya baru terkenang mengenai pembantaian sore barusan yang mengakibatkan saya semaput sebab orgasme.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama