CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART8, Hasrat-Bispak21 Tiba-tiba saya jadi mau tahu apa yang berlangsung padaku barusan pada saat saya tidak sadarkan diri. Karena itu saya ambil hpku, serta mengontak telpon rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku di saat saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Berbudiin  bisa", kataku perlahan.

"Iya non…", Sulikah menyetujui, dan kudengar nada gagang telpon yang dimasukkan.

Tidak lama saya menanti, serta sehabis saya dengar nada Wawan, saya lekas bertanya iktikadku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tak sadar diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam tunggu Wawan memaparkan tindakannya.

"Barusan non tau-tau tidak sadarkan diri. Saya dan segalanya hingga terkejut non, terus kami semuanya coba bangunin non Eliza, namun hingga lebih kurang sepuluh menit lantas non selalu tidak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau tahu.

"Ya, jujur saja sebelumnya saya dan lainnya menyangka non pura pura. Saya coba mengiliki pinggang non, tetapi non diam saja. Lagi saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih tidak sadar, jadi Suwito dan Berbudiin pun saya suruh tolong bangunin non. Selalu mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Telah ketahui saya semaput, malahan diedel edel seperi itu. Terus seselanjutnya bagaimana ceritanya hingga Cie Natalia ada?", dengan sedikit jengkel saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tapi saat ini saya malahan terangsang memikirkan tindakan mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART8

"Yah non… barusan saja saya was-was review non tidak sadar. Bila tahu non tidak apa apa dan kedepannya akan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga sampai suka. Belumlah lagi Suwito dan Bijaksanain yang ngomel gak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini justru dapat bisanya selalu cerita sembari menggerundel.

Namun hatiku lebih tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengandaikan mereka bertiga yang jadi repot menjarah badanku tanpa peduli jika nona majikan mereka ini lagi jatuh tidak sadarkan diri.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya akan meraba atau membelai wilayah selangkanganku sendiri saat klakson mobil ada di belakang menyadarkanku dan membuatku terperanjat 1/2 mati. Jadi saya melesatkan mobilku serta meminggir sesaat, lantaran saya was-was pikiranku kembali kacau-balau waktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja nyatanya barusan saya sedang stop di lampu merah di saat saya terbujuk kata-kata Wawan barusan. Dan yang lebih bernilai, untung saja barusan itu saya gak hingga sampai terburu bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani mengayalkan peluang tersedianya orang yang melihatku pada waktu saya melakukan perbuatan segila itu, yang mungkin memberinya peluang ke orang itu buat meningkatkan kesulitan dalam hidupku. Sudah banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Telah udah! Tak boleh melantur terus! Diberi pertanyaan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit menyentak untuk menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan menambahkan ceritanya sesudah kupastikan status mobilku aman di tepi jalan ini.

"Nach kami jadi semakin kebingungan, pengen membawa non ke dokter, kami takut diberi pertanyaan tanyain, lagian kami kan tidak miliki uang non. Lagi ketepatan non Natalia telephone, nanyain non. Kami ngomong saja non Eliza kembali sakit, serta saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lagi non Natalia katakan kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, dan setelah Sulikah pakaikan busana tidur non, kami baringkan non di tempat tidur, lalu tunggu non Natalia tiba. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kata-kata mereka. Untung saja mereka memanfaatkankan busana tidurku barusan, jadi saya gak hingga sampai ditemui pada situasi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Dan sebab saya telah mengetahui terkait semuanya yang pengin kuketahui, karena itu saya memutuskan buat tutup telephone.

"Ya udah bila begitu. Ini hari saya tidak pulang, jadi gak perlu dinantiin. Sudah dahulu Wan…", kataku serta saya akan menekan tombol end call waktu kudengar suara Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Edan!", saya mendamprat serta tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali melesatkan mobilku dengan lumayan cepat buat susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami hingga sampai dalam rumah Cie Natalia kurang lebih jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacaukank menyepakati. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya seluruhnya barangku telah ada pada kamar Cie Natalia. Tentunya sandal dan sepatuku tidak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja mengatur barang barangnya. Ketepatan Cie Cie pengen pergi tonton sama teman-teman, kamu pengin gak turut Cie Cie pergi menonton?", bertanya Cie Natalia di saat saya mulai membenahi barang bawaanku.

Saya sedikit sangsi. Saya tengah tunggu telephone Andy. Jika saya turut Cie Natalia, saya tidak akan dapat berkata dengan lepas di Andy. Tetapi saya tidak dapat mendapati argumen yang baik, karenanya saya memutus untuk bicara jujur pada Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza tidak dapat turut. Eliza kembali nungguin kawan Eliza yang janji pengen telephone sesaat lagi", dengan malu saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Periode sama rekan? Hayo… rekan apa kawan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuma dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya telah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia mohon pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengacauk suka.

Singkat kata, selanjutnya Cie Natalia pergi bersama rekan temannya, sementara itu saya santai dalam kamar Cie Natalia, sendirian.

Tetapi saya gak kesepian, lantaran Andy mengontakku saat pukul delapan malam. Serta bercakap dengan Andy nyata-nyata membahagiakan. Saya tidak pernah mengira Andy yang pendiam itu rupanya cerdas melucu serta kerap membuatku ketawa.

Kami mengulas berbagai hal, serta sama-sama menceritakan terpenting terkait beberapa momen di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol hingga jam sebelas malam. Sebetulnya kami sama-sama belum mengantuk, atau sekurangnya saya belum terasa mengantuk.

Namun saya gak nikmat lantaran Andy udah mengontakku kelamaan, kasihan  kalaupun pulsanya habis bertambah banyak. Toh saya kan bisa berjumpa dengan Andy tiap hari di sekolah? Bahkan juga, esok saya dapat berjumpa dengan Andy di gereja jika saya ada untuk kebaktian yang mulai pada waktu 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas pun, namun saya mau tak mau berkata ini.

"Oh iya… sudah malam… tetapi esok saya bisa telpon kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu, dan hatiku puas sekali.

Kami berdua duanya sama sempat tercenung sekejap.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Gak apa Andy, saya senang kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas saat saya memberi ucapan kata sukai barusan.

"Mm… bila begitu sudah dahulu dech Eliza… hingga esok ya… bye bye…", Andy minta pamit padaku.

"Iya… hingga esok Andy… bye", kataku tutup perbincangan kami.

Saya memencet tombol end call, serta sembari tersenyum senyuman saya membenahi barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharapkan Andy memang sungguh menyenangiku. Saya mengharap gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah jika saya mengharap Andy nyata-nyata jadi doiku?

Selesai segalanya usai, saya berubah pakaian tidur. Kemeja kotorku udah kutaruh di kantung plastik yang kusiapkan. Saat ini saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat terbayang di pikiranku, apa ya yang sudah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terkenang dapat nasib jelek yang mengenai diriku waktu saya mesti pasrah dicabuli oleh 5 orang karyawan di dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny harus juga layani mereka?

Tiba-tiba saya sadar bakal gempuran nafsu yang menimpa badanku saat lagi saya mengayalkan semuanya itu, jadi saya usaha memindah pikiranku dari 3 pacarku itu melalui cara lihat TV. Namun sehabis rada lama saya menyaksikan TV di kamar Cie Natalia ini, tiba-tiba saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART8

Kupikir Cie Natalia gak bakal berkeberatan jika saya tidur lebih dulu. Serta saya telah malas untuk ingat ingat terkait insiden apa yang udah menghantamku sepanjang hari ini. Jadi saya mematikan TV itu dan saya tiduran disebelah kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang banyak kesibukan sex ini.

Sempat tersirat dalam pikiranku, barusan saya belum menghubungi papi mamaku.

Tetapi, ah… mereka pasti juga belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa bila esok saja saya anyar memberi kabar mereka. Toh saya bermalam dalam rumah kerabat sendiri. Bahkan saya sangat mengantuk serta ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', kabur samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Jelas itu Cie Natalia yang anyar pulang. Namun saya telah sangat malas buat kembali bangun cuma untuk menegur Cie Natalia. Saya lagi pejamkan mataku, dan tidak lama setalah itu saya telah tertidur nyenyak.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama