Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Montok Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Montok Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Montok Salon, Hasrat-Bispak21 Berasal dari temanku yang akan pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini lumayan awut-awutan masalahnya benar-benar saya baru pertama saya menulis. Sewaktu itu saya baru mengetahui nyatanya wanita yang bekerja di salon tidak semua namun ada beberapa yang dapat diajak kencan di hari sabtu tempo hari kami setuju buat cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang di dalam tempat.

Pada pertama saya masuk, aku segera ketujuan ke arah tempat meja reception dan dari sana saya menyampaikan kemauan untuk pangkas rambut. Disebutkan wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya tunggu sekejap dikarenakan sedang repot semua.  Sekalian tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat sekitaran siapa yang tahu ada temanku, namun tak tampak ada temanku antara semuanya orang itu.  Kemungkinan ia belum hadir, pikirku.

Kuakui kalau sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bentuk badan yang seimbang serta aduhai. Jika bisa mengasumsikan usia mereka, mereka berusia seputar 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan perkataan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Akan tetapi saya sendiri masih ragu-ragu dikarenakan salon ini serius seperti salon pada biasanya.

Selesai beberapa saat menanti, saya ditegur oleh reception kalau saya sudah bisa pangkas rambut sembari menunjuk ke satu diantara area yang kosong. Aku juga ke arah yang dipastikan. Beberapa waktu selanjutnya seseorang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengen dimodel apa?" tuturnya sembari melihatku melalui cermin serta selalu menggenggam rambutku yang udah cukup panjang.

"Mmm.. dikelar'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti juga pada tempat pangkas rambut umumnya, aku juga dikasih penutup pada semuanya badanku buat mengelak beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Montok Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Amat tidak sedap rasanya serta saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian masih tetap potong rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, lagi kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini pula janjian sama rekan, tetapi mana ya kok belum ada?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap miliki bercakap, selanjutnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami juga sependapat buat janjian berjumpa di luar di hari Senin. Untuk pembaca pahami tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Selesai saya usai, sembari berikan teknik ala-kadarnya, saya bertanya apa dia ingin saya mengajak makan. Ia bersedia serta dia menulis pada selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang memiliki nama Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pula badannya. Susi, dia mempunyai rambut cukup panjang serta pada bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia rada pendek, tatapannya cukup aneh, dadanya sebesar Stella tapi karena bodi badannya yang cukup pendek maka dari itu payudaranya bikin ngiler semua mata laki laki untuk menikmatinya.

Sementara itu Yana, dia kelihatan benar-benar menjaga badannya, dia demikian mengagumkan, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun benar-benar seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami berjumpa di hari Senin serta di lokasi yang udah disetujui. Selesai makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang masa itu memakai kaos ketat punya warna biru muda ditambah lagi rompi yang dikancingkan dan dipadukan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai selanjutnya seluruhnya pemirsa disontakkan oleh satu fragmen. Stella nampak terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan terkadang meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya mengantar ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri lagi bebas, dan kuputuskan untuk naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sembari nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menjelaskan,

"Mmm.. Will, saya ingin bicara suatu hal sama kamu, benar-benar semuanya ini sangat cepat, Will.. saya sukai dengan kamu.." ucapnya lambat tetapi pastinya.

Seperti disabet petir dengar ucapannya, dan secara reflek saya melihat ke kiri memandang ia, nampaknya ia serius dengan yang baru saja dia tuturkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah sangat percaya dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya gak ketahui mengapa jika saya terasa kamu gak seperti lelaki yang pernah sempat saya mengenal. Kamu baik, dan sepertinya perhatian and care. Saya tidak mau kalau sesudah saya pulang ini, kita gak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. kalau saya bisa jujur sih, saya pula senang dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan jika kita gak pujaan hatian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Montok Salon

"Ok, kalau itu ingin kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya tidak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku pengin lepas, napas jadi sesak. Sinting ini anak, seperti sungguh-sungguh! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri menyaksikan mukanya yang bundar dengan bola mata yang memiliki warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, dan ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari kembali pada jalanan.

Beberapa menit selanjutnya ia bergeser dari tempat duduknya dan ambil status buat berikan suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sembari merengkuh. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu sedang mendesak lengan kiriku. Gila, sedap sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya senang dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku serta masih menghimpit payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya sungguh-sungguh telah terangsang dengan tindakan Stella, dan sejumlah kendaraan yang melaluiku lihat ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya lambat serta rada lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta bergerak ke bawah. Saya udah serius terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa gak saya saksikan punyamu? punyai kamu besar yach!"

saya mengacaukank. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia rada kesukaran di saat mau buka ikat pinggangku karena ia cuman memakai satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang kemudian saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang telah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Sedikit-sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, serta dia sempat stop di sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia semakin turun serta turun ke bawah. Berulangkali Stella kerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya saat ini ada di sisi biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyelusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, perlahan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa saat, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari telah mencekram sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan seperti kepuasan yang tidak selesai, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap saat kutundukkan mukaku menyaksikan apa yang dilakukan tiap kali itu juga kusaksikan Stella tetap masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh gairah.

Sekejap Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella lantas mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa terjamah sedikitpun oleh giginya.

Selanjutnya bergerak perlahan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat itu kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar tidak lama serta kedengar suara unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak beberapa lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang fantastis enaknya menyiram sekujur badanku.

Pelan-pelan lantas kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai saat bibir dan lidahnya sampai di sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu lebih peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk dan mengelitik semua urat-urat syaraf yang ada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu bergerak ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sembari masih tetap mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari penyelip celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta disasarkannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas cukup kuat serta Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan kadangkala menyisipkan satu diantaranya jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa raih putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman serta kedengar suara karena membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menghirup, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya gak bisa kembali lihat ke bawah. Badanku bertambah lama lebih meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian menakjubkan melaksanakannya. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, belumlah sempat saya disedot seperti berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Gak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang kesenangan yang menimpa semua urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat di sisi leher tangkai kemaluanku, serta dia kelihatan tersenyum kepadaku.

"Kamu hebat, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala takjub oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Montok Salon

Stella tersenyum manis dan terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya jika kamu seperti ini lagi," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tidak juga menyurut di kemaluanku. Stella tersenyum.

"Bila kamu telah gak mau keluar, keluarin saja, gak perlu ditahan-tahan," jawabannya dan selanjutnya menjulurkan lidahnya keluar serta perihal ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia pahami saya sedang bertarung buat meredam ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras membatasi rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadang-kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang dia membebaskan kuluman buat ambil napas sementara lalu meneruskannya kembali.

Kian lama pergerakannya semakin cepat. Saya udah usaha semaksimal untuk mencegah ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menuju bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka serta selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan lumayan ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada mulanya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sekejap telunjukku main-main pada sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangatlah nikmat nih rasanya, pikirku. Kadangkala kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jajaki tiap milimeter tempat dalam kemaluan Stella. Saya dapatkan sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap-tiap kuluman Stella. Rasanya sudah berapa tetes spermaku keluar. Saya serius dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kesempatan ini dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Pada waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella terlihat melengkuh dan mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kian lama bertambah cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella sejumlah hentikan kuluman di tangkai kemaluanku sembari masih tetap menggenggam tangkai kemaluanku.

Entahlah telah berapakah orang yang menyaksikan pekerjaan kami khususnya beberapa supir atau kenek truk yang kami lalui, tapi saya tak perduli. Kesenangan yang kurasakan ketika itu serius membiusku hingga saya telah lupakan segala hal. Kembali Stella menjilat, menarik dan mengulum tangkai kemaluanku serta tidak tahu udah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat lihat yang lagi ditangani Stella di kemaluanku. Kesempatan ini Stella mengerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai tentang ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kepuasan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar tapi dia masih tetap pada sikapnya. Terkadang dia masukan seluruhnya tangkai kemaluanku di mulutnya serta dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya ikuti pergerakan turun naik.

"Stella, saya sudah tidak tahann.." kataku lumayan lirih mencegah ejakulasi.

Tetapi pergerakan Stella semakin cepat serta seringkali dia membuka matanya namun tetap mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Situasi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangat nikmat rasanya. Sehabis bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada sejumlah spermaku melekat di samping kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, pelan-pelan. Sembari masih tetap digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Montok Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia membereskan tempatnya, dia duduk serta beres-beres bajunya. Aku juga mengatur kemejaku seadanya. Saya gunakan celana panjangku tetapi tak kumasukkan bajuku. Sekian hari selanjutnya, saya main ke kos Stella serta di waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awalan bulan Maret lalu Stella datang dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana dan dia tak kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama di tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima sebagai operator di satu diantara perusahaan penyuplai jasa komunikasi gadget. Sementara itu saya selalu sebagai animator yang bekerja dalam sebuah perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya mesti tinggalkan kostku.

Sehabis kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika sepanjang 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya dan dia menyampaikan kalau semuanya karyawan yang bekerja di salon itu  karyawan sex.

Stella tak mengenal bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon merupakan samaran atau sex yaitu sebuah tambahan. Ia berkata jika buat membawa keluar salah satunya karyawati di sana, seorang mesti bayar dari muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Setiap malam seusai mandi pulang dari kerja atau sesudah makan malam, kami lakukan hubungan seksual. Tidak tahu hingga kapan seluruhnya dapat usai. Kami benar-benar nikmati tiap-tiap hari yang bakal kami lewati dan udah kami lintasi bersama-sama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan semakin hari saya semakin terbius oleh kesenangan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama