CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK, Hasrat-Bispak21 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja telah memusnahkan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis kejadian Ryoko usai, Sani memang balik ke sana. Tetapi ia cuman memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya serta opini dingin dari penjaga di muka.


"Sebab udah dikeluarkan, Anda telah tak punya hak tinggal di sini kembali. Ini banyak barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak ada pada tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Bila tak ada kebutuhan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tak dapat ajukan pertanyaan seterusnya lantaran sang penjaga langsung tutup gorden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah instansi serta keluarga, Bambang Harjadi juga udah matikannya. Tak ada kembali manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara limbung dan jiwa tergoyang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak dilihat di tengahnya siraman hujan deras.


Misal ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apa perbedaan dengan diri kamu? Meski penjahat, malahan Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastinya arah, dan hujan masih turun dengan deras. Sani telah tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Berulang-kali ia terjatuh, serta terciprat waktu kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Orang pengendara motor ada dalam sampingnya, serta berucap padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK


Sebentar Sani tercenung. Lantas ia memutus untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga meluncur tembus hujan, di tengah-tengah kota yang ke arah senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Kasus penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang libatkan pelaku polwan membuka lagi sesi anyar saat sekian hari ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diaktori JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian menjelaskan video itu tak ada hubungan dengan kasus ini serta bukan libatkan JP. JP sendiri didapati sudah dihentikan secara tak hormat sebab bisa dibuktikan mengerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam selalu menyajikan sejumlah hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah laki laki.


Mereka lagi ada di satu warung kecil di area jorok, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur karena ia sendiri telah tidak kuat mengangkut kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" sengit seorang lelaki di dekat Sani. "Aku diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen lihat gak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberikan komentar saru menyaksikan kesenangan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung hingga sampai malam dan menyiram warung itu.


"Eh Non, pengin turut tonton film sengit gak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani mengangkut kepala Sani hingga Sani dapat memandang video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Seseorang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak dapat menentang waktu dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos beberapa poto Sani saat sedang menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil di saat penangkapan di dermaga, dan beberapa foto datang dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Seandainya Sani masih memiliki pikiran jernih, ia pantas sangsi dengan bocornya seluruhnya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman mencapai muka Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya malahan tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak paham, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Mirip yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Saya ingin tutup!" kata satu orang, kelihatannya pemilik warung. "Mari bayar, gak boleh pada ngutang! Lu di membuka botol saja hingga sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, gua kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun kalau saya bayar gunakan ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek menjajakan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian perhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun gua lebih dulu yang pakai ia. Aku kagak pengen sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang dari sana mengenyahkan semuanya yang berada pada atas meja, lalu mengangkut badan Sani serta menempatkannya celentang di atas meja, dipersiapkan untuk jadi tempat pelepasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang telah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Umumnya minum sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat berbicara putus-putus. Ia belum lihat siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Hingga sampai ngga gunakan busana ini. Mari, bangun, gunakan pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu memanfaatkan kembali busananya yang berantakan. Ia juga sadar dalam vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terkenang insiden-kejadian sama sewaktu masih menyaru, ia tertidur setelah layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani sekarang dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang tetap masih sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, serta kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani ke arah belakang warung, di situ ada WC jongkok simple yang kotor dengan ember serta gayung. Membatasi jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu balik ke tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini tukasnya kamu ingin cari kerja."


Sani lumayan kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memperjelas, sembari menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Betul ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja ingin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seseorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak dan menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerepotan berdiri serta pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya membentak-bentak.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seseorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan pakaian kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak berhasil dapatkan kesuksesan meskipun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya secara bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat dan menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka bermacam macam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau beberapa macam wangi-wangian murahan berbenturan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada serta paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tak dapat lenyap. Namun sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, nyatanya juga ada yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu memakai blus tiada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka dari itu sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran nampak. Meskipun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, mukanya masih tetap lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak pilih ia. Sang bapak memutuskan Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia betul-betul berasa tidak miliki harga diri kembali selepas dibikin malu di mata masyarakat, disingkirkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh sekumpulan begundal kelas teri saat mabok. Karena itu ia juga gak pikir jenis-jenis waktu Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak berasa dianya wanita baik. Apalah kembali ia selainnya sama seperti yang didakwakan penjuru dunia, seluruh orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah area yang patut buatnya, di mana semuanya orang didalamnya tidak mempunyai harga diri. Di mana semua wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, selepas sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh dan harga kemahalan. Mereka ke arah kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang lagi bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan kerjanya di bawah Ryoko dahulu, tapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak repot ajak bercakap atau bergaul sang bapak, dia segera menanggalkan kemeja lelaki hidung belang itu, lantas menelanjangi diri. Buat memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta pada akhirnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah waktu bekerja untuk Ryoko gak lenyap. Selepas membasahi semuanya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, dan terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul mujur memperoleh service kelas atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak pikir memakai kondom—dia tidak perduli kembali dengan dianya, tidak perduli resiko hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu pada saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang cukup di luar sangkaan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya hingga ia sendiri orgasme, tetapi tamunya masih tegang. Mereka lantas ubah status jadi misionaris, serta sang bapak memacunya lumayan lama, kemungkinan 20 menit, sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani geram. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, tetapi ia tidak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering sebab kelamaan difungsikan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi , walau disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas dipan serta mengeloyor pergi. Sani tergelimpang mengangkang, ngilu. Akan tetapi tugasnya belum tuntas. Kecantikan alami Sani udah membikin beberapa lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Serta baru-baru ini Sani bangun serta kenakan handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat pertarungannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah orang pada mereka yang kelihatannya pimpinan gerombongan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat buat menentang, selangkangannya masih perih sehabis digempur penis bandot tua konsumen awal kalinya, serta dia betul-betul gak mau kembali menantang. Dia melepaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK


Lututnya agak sakit lantaran terbentur semen kasar, dan perih waktu dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor dan berbau punyanya ke mulut elok si gadis yang saat ini terselak, serta usaha semestinya buat memberi kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya buat memberi layanan terhebat. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu kalaupun banyak preman itu sekalipun gak bayar satu rupiah lantas untuk nikmati badan eloknya! Andaikan Sani tahu jika Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada sebab harus membebaskan unggulannya jadikan gaji uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Dan Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit ketahan wanita itu bersamaan badannya yang ditangani seperti binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuman dapat terisak perlahan waktu dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani celentang semaput tidak memiliki daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani menempuh karier selaku pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, bahkan juga kenggunannya kian terpancar walaupun dia tidak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor untuk mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, juga hampir gak bermake-up justru membutanya jadi begitu anggun, dan mengakibatkan banyak lelaki yang inginkan layanan dari dirinya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilakukan bikin konsumennya demikian menyenangi dianya. Serta demikian keseluruhan service yang dikasihkan Sani sampai banyak konsumen setianya tidak lagi mengenal bila si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti secara umum beberapa pelacur yang sering layani lelaki, Sani mulai berasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beradegan untuk bikin beberapa tamunya berasa ibarat lelaki luar biasa.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Meskipun sebenarnya bila tidak dikarenakan obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga sampai 5 menit karena itu banyak lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan waktu 5 bulan itu, ketenaran yang dicapai Sani mulai bikin seorang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Lantaran saat sebelum Sani tiba dirinya-lah unggulan di semuanya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo perlahan akan tetapi dengan suara berani.


"Saya gak suka dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung seperti anak kecil yang ingin jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meskipun sesungguhnya dia bisa menerka wanita yang mana disebutkan Mira, karena dia sendiri sudah seringkali merasakan kehangatan dan layanan keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cara gratis selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung saat tanpa jijik dan risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama