CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK PART2

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK PART2, Hasrat-Bispak21 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, sewaktu dia lagi tunggu anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan suatu sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyong hingga dia tidak dapat menantang di saat ditarik ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditempatkan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo tidak aneh dengan ruangan investigasi. Dia beberapa kali harus duduk di dalam ruang semacam itu, berunding buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tetapi ini kali permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia malahan belum mengenali siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, juga dia juga mengaku bila dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, waktu ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu menjadi permulaan. Margo yang umumnya tidak sabaran dan berani menantang saat ini menunjuk memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal dalam tempat Nuri. Saya pengen, kau monitor dia… Kau dan anak buahmu bisa menggunakan ia jadi layanan uang keamanan seperti yang umum kau laksanakan. "

Embusan cerutu cuba menimpa muka Margo. Orang ini top, berpikir Margo… dia berjumpa musuh yang semakin lebih kokoh dibanding dianya.

"Anak buahku juga kerap tiba seperti umumnya, mengharap jumlah darimu… serta kamu dapat antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya pengin wanita itu dijarah bekerja keras… kau mesti mengatur sampai tamunya semakin lebih beberapa dari tempat yang lainnya, meskipun sebetulnya tiada kontribusimu lantas ia telah dipastikan akan menjadi diva di sana… Sebarkan kabar, sebarkan mengenai dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya berkemauan kuat untuk bertanya… "Mengapa kau ingin membinasakan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya ingin merusak dianya, sampai apabila waktunya udah tiba… dia dapat tunduk seluruhnya di diriku… Tapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia mesti rasakan apakah itu namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo merinding. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta bikin Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan termangu…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Lakukan…"

Mira memandang jika Margo menjadi pucat selesai terima telpon itu… dan Mira tidak pernah memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkal gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simpel itu, tetapi hatinya sedikit suka karena dia dapat memengaruhi Margo untuk membinasakan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Pembicaraan barusan membikin Margo benar-benar takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentu saat ini Mira udah berikan badannya pada kamu sebagai bayaran buat membinasakan Sani…" kata lelaki itu, yang membuat Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau akan mengerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima areamu… silahkan siksa Sani, cabuli mati-matian, namun janganlah sampai ia mati… Kau bisa bawa Mira, supaya ia ikut serta menganiaya Sani buat mengeluarkan marahnya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang tengah berbelanja sayur, cuman memakai tank kampiun serta celana pendek, tidak begitu mencermati Mira yang tiba dekatinya. Dia memandang wanita itu sesuai sama dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira beraga ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia lagi tidak mau berbasa-basi. Bahkan juga sesungguhnya dia sendiri tidak memiliki rekan di Kalirotan. Dia jadi lebih tertutup dalam pertemanan. Yang dia ingin melakukan hanya buka pahanya lebar-lebar, dan melepaskan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara maksimum.

"Sani… saya pengin minta bantuan tidak lama, saya pengen mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… mahfum banyak yg menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, tetapi Mira membekuk lengannya dan menariknya ke arah tempat yang rada sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira menuju gang yang dia mengetahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, dan tiada satu juga PSK yang cukup sehat buat menjual diri dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani terjatuh jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Sewaktu si gadis bangun, dia bisa dengar bila pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sekilat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membikin si gadis mengerjap sebab silau. Dan sewaktu dia bisa mendapatkan kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira selanjutnya mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang gak dikira oleh Sani bikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membuat Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira duduki perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menabrakkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berencana menginginkan paras Sani tinggalkan sisa di muka mulus si bekas polwan. Awal mulanya Sani pilih pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Akan tetapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian memperoleh kemungkinan, Sani selekasnya berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa berbuat tidak etis, ya… terkecuali Margo…Ia melihat tipe perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… model berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Justru lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak lagi bertanding seperti seseorang polwan. Dia sekarang cuman berhadapan berdasar pada perasaan survival… dan ini cukup mencengangkan Margo, yang menghendaki jika pelacur yang paling jadi perhatian ini miliki ketrampilan berlaga yang dapat membikin si perwira terlena. Tetapi, sederhana apapaun Cat Fight yang terhidang, terang kelihatan kalaupun Mira mulai kebingungan. Sani sendiri mulai tampak balik ke mode berlaganya yang dahulu.

Margo berikan pertanda ke seoang anak buahnya yang dengan bergas menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengeluh kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, mengatur rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira membantai muka Sani, sebabkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan muka Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah dan megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang lekas jatuh terduduk, dan Mira berikan sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang dan mendekam kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang tegas hentikan cara Mira.

Rupanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengerang mencegah sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK PART2

Saat ini Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya buat memberinya pelajaran di Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan kemeja. Akan tetapi sekarang dia harus memikir dianya sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya bersama lima panglimanya yang lainnya. Dia coba merayap menjauh, tetapi suatu kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling berkilau. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti merayu tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, juga menjilatinya… Serta khususnya lubang elok yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang mendapat keasyikan sama, baik dari istri syah mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan gak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu mengusung bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, pertanda jika sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta bikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terekspos bebas dihadapan lelaki bajingan yang terus perlakukan banyak karyawan sex komersil seperti onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyediakan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat di saat Margo menyuruh anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa ada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan dan suara memohon ampun Sani sekalipun gak digubris oleh Margo yang seperti melepas kebencian yang ditahannya sekian lama ini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera sikatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sesenang hati menusukkan penisnya ke vagina Sani yang bengep gara-gara babatan sabuk yang berulang-ulang di situ. Sani cuman dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya bikin si gadis mendesis lantaran keringat si kepala preman bikin perih bilur dan cidera di badannya. Sani cuma menggeletar membatasi perih waktu pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah juga tuntas waktu ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuma dapat mengerang perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak mengarah pribadi badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya kelihatan patah dan dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya betul-betul kejam… tapi itu perlu. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih bernafas meski cuma terkadang.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." ujarnya sekalian bangun, menarik samping kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira seperti menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK PART2

Margo mengusung badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman bagimu," tuturnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat menyimpan 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget karena paparan matahari membuat Mira menciut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan sesuai itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo dan disisihkan ke kandang tikus itu. Mira merasai sakit, tapi dia tidak akan sanggup bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat rasakan kesakitan tanpa bisa kerjakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang melakukan Sani. Dua penis anak buahnya lagi membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis dipaksakan mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya sedang membabat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan begitu kasar. Margo menyaksikan menjurus kegilaan di hadapannya, sampai laras sebuah pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri di depan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang menyaksikan mimik muka banyak kepercayaannya yang gak mengenali takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan figure si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima area yang tidak lama  ikuti tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi golongan yang paling ditakutkan, yang mustahil kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendatangi figure yang tengah kembalikan pistol yang barusan membunuh Margo ke sarungnya.

"Tempat udah ditangkap, seluruh intimidasi udah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu mengacauk dan pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berujar lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit serta terasa jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia lihat kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagaikan hotel bintang lima. Perawat silih berpindah menjaga badannya, mengembalikan seluruh cedera. Mereka dan banyak dokter mengusahakan dengan segenap tenaga untuk kembalikan keadaan Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan menyaksikan refleksi dianya di cermin, dia terpukau. Tiada satu cacat lantas yang tidak dibenahi, sampai beberapa bekas cedera di badannya anyar terlihat jika menjadi perhatian dari amat dekat. Lalu, dokter yang menjaganya hadir dan berbicara,

"Selamat Nona, selekasnya anda sudah bisa pulang."

Sani kembali tertegun… Ke mana dia bakal pulang? Dengan lemas Sani mengkonsumsi makanan rumah sakit serta minum obat yang dikasihkan kepadanya. Serta entahlah kenapa dia terasa benar-benar letih…. amat sangat letih…

"Dipan ini semakin lebih empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sekalian merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu pada akhirnya hadir jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis berduka, tangis berbahagia….

Setahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi menyaksikan laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, terkait penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tetapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dianya, dengan hasil begitu memberi kepuasan.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN CANTIK PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia banyak konsumen sekarang jadi milik dia, hingga ia tambah istimewa dalam berkuasa dibalik monitor meski ia sekarang sudah pensiun. Tak kenapa menyelesaikan karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak capai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan saja, lantaran semua kartu ada pada tangannya. Tahun yang lalu Ryoko divonis gampang, cuman 1 tahun penjara. Memang tersebut hukuman maksimum buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, akan tetapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang mengatakan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah melalui waktu hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama