CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY DIPERKOSA PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak21 Muka Juragan yang lebar itu melekat ke muka saya, bibirnya yang lebar melekat ke bibir saya, memaksakan mulut saya terbuka. Duh, lidahnya turut main pun, masuk-masuk ke dalam mulut saya, ajak bergelut lidah saya. Berbeda sekali rasanya dengan cium pipi atau cium tangan, rasanya hangat, geli… Saya kurang sukai berbau mulut Juragan, jijik dengan lidahnya yang basah, tetapi saya terasa tidak mau menentang, tidak tahu kenapa… Lidahnya melumat lidah saya, bibirnya melumat bibir saya. Lama sekali kami kecupan, kecupan saya yang pertama, kepala saya terdesak kepalanya. Duh, yang saya kerjakan ini salah gak ya? Iya, saya mulai sadar saya sedang jual tubuh saya… itu sesungguhnya salah, tetapi kok… mengapa saya jadi gak perduli? Mengapa saya justru jadi bernafsu memikirkan bagaimana nampaknya saya saat ini? Saya hampir telanjang, susu saya habis diremas-remas, bibir merah saya disantap, dan tubuh saya dihimpit tubuh laki laki. Bunyi-bunyi jilatan, desahan, dan cairan di mulut saya. Serta saya malahan tambah terlarut. Lidah saya mulai menjilat balik lidah Juragan. Air liur Juragan saya telan.


"Uaahhh…" keluh saya di saat Juragan pada akhirnya menarik bibirnya.


Tersisa liur kami dari kecupan basah barusan masih nyantol seperti tali yang menyambung bibir saya dan bibir Juragan.


"Juragan… rasanya kok lain ya…" kata saya. "Jiah!"


Saya terkejut waktu Juragan mencubit-cubit pentil saya.


"Bagaimana Denok, kamu senang di cium seperti barusan? Sedap kan?"


"Ahn…" desah saya karena kesenangan pentil saya dimain-mainkan, karena itu pembicaraan saya telah tidak teratasi,


"Iya Juragan… saya sukai di cium seperti tadi…"


"Benar? Bagus, bagus," Haduh! Juragan nyentuh sisi depan kancut saya! Ujarnya, "Saya membikin kamu jadi sedap di sini ya?"


Juragan menguak kancut saya serta menowel… menowel… itil saya!


"Coba bila begini…"


"Nhaaaa!! Iyhaaah? Aahh… tidak boleh!!"


Seperti kesetrum saya waktu itil saya ditowel serta dikocak jari-jari Juragan. Mengapa ini… kok tubuh saya bereaksi sesuai itu?


"Ooh… heehhh… aduh Juragan… kena…pa ini?" saya meracau, kebingungan dengan tubuh saya sendiri.

CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY DIPERKOSA PART2

Saya belumlah sempat disentuh orang pada bagian situ. Sumpah, saya tidak tahu ada apakah kiranya. Rasanya ada suatu yang ingin keluar pada tubuh saya… Saya takut. Juragan selalu memain-mainkan itil saya tanpa ampun. Rasanya panas dingin, kalang kabut, bergidik! Dan… aduh, nikmat! Ditambahkan lagi, saat ini Juragan memasuk-masukkan jarinya  ke… belahan memek saya!


"Aduh, aduh, ahh… Juragan! Juragan udah… tak boleh! Ah… saya… saya… aduh juragan ada yang ingin keluar Juragan… aduh…"


Memanglah, saya terasa seperti akan pipis… Haduh bagaimana ini, masa' saya pipis di muka Juragan? Jari-jari Juragan lagi main di kemaluan saya, serta gak tahu mengapa, saya malahan ngangkat-ngangkat selangkangan saya!


"Uuuuaaahhh… iyaaA!!"


Bobol-lah pertahanan saya pada akhirnya, serta kedengar bunyi "criiit" dari itil saya yang memuncratkan suatu hal.sebuah hal.  Aduhhh… malunya. Saya terasa seperti baru saja pipis di tempat tidur Juragan. (Terakhir saya mengerti itu bukan pipis). Tapi… kok rasanya sedap serta sangatlah nikmat, hingga ada yang keluar tubuh saya sehabis itil serta memek saya dimain-mainkan Juragan? Sampai saya angkat pinggul saya?


"Haahh… haduhh…" Saya terengah-engah, seusai ngecrit, tubuh saya seperti habis mengenai strum atau kesambar petir. Duh, hilang ingatan tenan. Sampai gemetar. Juragan senyuman di muka muka saya, sekalian katakan, "Nach, itu buat awalannya, Denok…"


Serta mendadak saja, Juragan udah membuka celana, dan melekatkan… melekatkan… anunya di belahan memek saya!


"Aduh, Juragan…! Itu… Kok ditempel ke anu saya?!" kata saya. Memang saya belum ketahui banyak perihal tubuh laki laki serta wanita.


"Ini namanya kontol, Denok," Juragan mengatakan, "Kontol ini pengen masuk ke memekmu…"


Saya melotot memandang anunya Juragan yang besar serta berurat itu. "Tapi… tetapi gak dapat muat, Juragan!"


"Gak apa-apa… Kukasih kamu tiga puluh ribu kembali kalaupun kamu ingin kumasuki."


Kesempatan ini Juragan tidak menunggu jawaban saya. Beliau langsung turunkan tubuhnya yang besar itu, menekan tubuh saya di bawahnya. Dan anunya… kontolnya… masuk ke memek saya! Ampuun! Sakit! Saya hingga sampai njerit!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

"AaaaAAAA!! Aduuuu!!"


Juragan mendengus dan menggerung. "Huoooh! Kamu masih perawan ya Denok!? Sempit sekali!"


Perawan? Aduh biyung… saya digagahi Juragan! Tubuh Juragan yang berat menindih tubuh saya, dadanya menggencet susu saya, kontolnya yang besar itu mencoblos memek saya… menerobos kehormatan saya… Saya terasa sakit campur nikmat campur malu… Aduh, Bapak, Simbok, saya sudah tidak perawan kembali!


"Saya masuk lebih dalam kembali, ya, Denok?" Juragan menanyakan tanpa ada menanti jawaban, menerobos lebih dalam ke anu saya. Saya cuman dapat bernada ah uh saja. Lantas perlahan-lahan Juragan menarik kontolnya hingga keluar semua… Beliau capai belakang kepala saya, suruh saya lihat. Di kontolnya nampak bintik darah, darah perawan saya! Haduh biyung. Juragan tertawa, lalu beliau cium bibir saya kembali. Sekalian mencium, anunya ia tambahkan kembali ke memek saya.


Saya njerit kembali, tetapi mulut saya ketutupan mulutnya. Setelah itu Juragan selalu nggenjot saya, masuk-keluar, masuk keluar, lebih lama lebih kuat. Tubuh saya digoyang-guncang, kepala saya menenggak-nenggak, sepasang susu saya gondal-gandul, digoyangkan pergerakan Juragan. Saya hingga tidak dapat bicara, sekedar dapat ndesah serta njerit tidak karuan. Saya usaha memohon Juragan tak boleh kencang-kencang, tetapi beliau tak dengarkan. Tapi…kok saya berasa nikmat, ya? Duh, saya kembali di… dientot sama Juragan, dan saya baru mengerti ngentot itu… enak… udah gitu… saya… dibayarkan? Mengapa tidak dari dahulu saja, ya?Terbayang ingatan begitu dalam kepala saya. Namun saya abaikan. Saya luluh karena serangan-gempuran Juragan. Waktu beliau rebah dan mohon saya tegak, saya nurut. Serta tubuh saya gerak sendiri, turun naik sembari masih tersodok kontolnya.


"Aah! Aiih!! Hiih!"


Duh, saya sudah tidak tahu kembali apa yang keluar bibir saya, atau kayak apakah keliatannya saya. Muka saya tentu terlihat asusila sekali. Dada saya gonjang-ganjing. Juragan nampak puas.


"Hah… uh… Marilah selalu Denok… saya suka ndengar suaramu jika dientot… mbikin makin hasrat. Kamu suka juga, kan?" Juragan usaha ngajak bercakap. Saya njawab dengan lenguhan serta bicara gak terang, ah-ah uh-uh. "Hauhh… Ga…n! Enakh… ahh…"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

"Denokh… uh… kelak jika sudah sampai… kamu njerit yang keras ya?" pinta Juragan di celah napasnya yang mengincar.


"Hingga sampai?" Saya kebingungan apa artinya.


"Kelak pun kamu… uh… hh… rasa sendiri," kata Juragan.


"Yang seperti… uh… barusan. Saya mau… keluarin di kamu kalaupun kamu udah… hingga, ya?"


"Hah… ough… di… dalam?" sumpah, saya gak mengerti apa artinya Juragan, serta gak sempat mikir juga.  Mana sempat mikir, kalaupun kepala saya banyak hati nikmat sebab dientot Juragan. Tetapi gak lama lalu saya terasa ada yang mencapai puncak pada tubuh saya, waktu seperti itil dan memek saya dimain-mainkan barusan. Sudahkah waktunya?


Saya gak dapat kontrol tubuh saya. Saya kian senang nggoyang pinggul, rasakan kontol Juragan dalam anu saya.


"Eahh!! Uwahh!! Haduhh!! JURAGAAAN!! ANNGGGHHHH!!" Dan menjeritlah saya.


Juragan dengar saya njerit, dan langsung memegang tangan saya sembari angkat pinggulnya maka dari itu burungnya masuk sedalam-dalamnya ke memek saya.


"Khn! Ghooh!"


Mata saya melotot, mulut saya nganga, barangkali lidah saya menjulur keluar, saya telah tak perduli semesum apa gantengg saya saat lagi saya menjerit kenikmatan itu. Saya rasakan ada yang keluar dalam kemaluan saya. Basah serta hangat. Dari anunya Juragan. Untuk pertamanya kali ada orang yang menyebar benihnya di pada tubuh saya.


"Hiyahh…" erang saya.


Tubuh saya cenderung di depan, ke-2  tangan saya berpijak ke dada Juragan, kepala saya mendangak, menganga sekalian memekik. Serta pada akhirnya runtuhlah tubuh saya ke dada Juragan, ngos-ngosan, mendesah-desah. Susu saya yang terdesak jadi menyembul ke samping tubuh, pentilnya muncul keras. Sejumlah lama saya terkulai di atas tubuh Juragan yang empuk. Ia terus geser saya dan bangun, lalu pakai kembali busananya. Sembari kenakan pakaian, ia bicara ke saya.


"Hehehe. Cukup juga dapat ndapat perawan siang-siang begini… Jika kamu pengin, Denok, mencari uang itu tidak sulit…"

CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY DIPERKOSA PART2

Beliau jatuhkan enam helai lima puluh beberapa ribu ke dekat muka saya. Saya nggeletak tidak karuan di tempat tidur Juragan, mandi keringat, ngos-ngosan. 


"Itu untuk kamu," kata Juragan. "Cukup kan untuk membayar sewaan kamu 3 bulan?"


Saya tiduran cukup lama hingga akhirnya kemampuan saya kembali. Tergesa-gesa saya gunakan kembali kemben serta kain saya. Haduh, gantengg saya tentu sudah nggak karuan. Bedak saya hingga sampai luntur serta melekat di seprai tempat tidur Juragan. Juragan lagi duduk mencermati saya yang kalang kabut gunakan pakaian. Beliau diam saja. Saya pamitan dan cepat-cepat turun. Di bawah, di muka toko semakin ramai. Sebagian orang karyawan Juragan manggil saya, namun saya gak berani hadapi mereka, manalagi cocok awut-awutan ini. Saya sampai 1/2 lari tinggalkan toko beras Juragan, langsung ke sewaan. Ee, rupanya ibu pemilik kontrak kembali menduduki di muka.


"Siang-siang kok telah balik, Denok? Lah, kok acak-acakan getho? Habis ngapain kamu?"


Semua pertanyaannya saya abaikan, saya jejalkan uang yang saya bisa ke tangannya, lalu saya lekas mabur ke kamar. Saya lekas membuka baju dan sanggul, masuk kamar mandi, serta mandi…ngguyur sekujur badan, bersihkan muka. Masih tidak yakin apa yang baru saja saya laksanakan dengan Juragan. Saya baru saja berikan keperawanan saya ke Juragan… diganti uang sewaan 3 bulan. Apa saya bersusah-hati atau malu? Apa saya harusnya sendu atau malu? Gak tahulah… Namun yang terjadi justru tangan saya mulai meraba-raba selangkangan saya, permainkan itil saya seperti yang telah dilakukan Juragan tadi…


Saya sang Denok, penari jalanan. Ini kejadian kehidupan saya. Sehabis hari itu, ada yang beralih di kehidupan saya. Saya selalu cari penghidupan dengan menari untuk beberapa orang di Pasar. Namun ada yang lain…sekarang, sewaktu-waktu saya butuh uang, saya tidak kembali malas-segan menjajakan tubuh saya pada lelaki. Saya mengerti ini tidak betul, serta semestinya saya stop, namun rayuan duwit sangat kuat. Saya sang Denok, penari jalanan, seluruh orang di Pasar tahu saya. Siapakah yang tak tahu sang Denok yang berkemben merah, berbedak dan bergincu tebal, bertahi lalat di pipi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Serta saat ini saya juga di kenal sebagai Denok yang susunya montok, bokongnya sintal, goyangannya oke. Telah malam, serta saya barusan menari buat sebagian orang supir truk pengangkut sayur yang habis bedah muatan. Saya kalungkan selendang saya ke salah seorang, saya kasih senyuman manis dan saya bisikkan harga saya jika ia pengin.


"Benar nih, begitu?" kata sang supir yang mempunyai tubuh kerempeng, mempunyai rambut cepak, dan mulutnya berbau minuman.


"Hehehe," tukasnya sembari menyentuh kemben saya.


"Pengin donk nyobain," ia remas tetek saya.


Dari seluruh orang yang berada di sana, hanya ia serta seseorang temannya yang ‘nanggap' saya. Saya membawa supir-supir itu ke jejeran kios kosong di pasar, yang tidak laku-laku dicarter lantaran terletak begitu ke dalam.  Saya membuka antara lainnya dan saya hidupkan lampunya, serta 2 orang supir itu juga saya layani di situ. Saya digilir mereka berdua dari sana. Mereka mohon saya layani mereka sekalian. Jadilah saya diapit mereka berdua… seseorang ngentoti memek saya, serta yang satunya saya kasih pantat saya.


"Aduh, Neng, bokongnya sempit benar-benar, nih," kata orang yang nyoblos bokong saya. "Baru pertamanya?"


"Ah, gak Bang," kata saya malu, sela napas mengincar.


Temannya main-main menanya, sempat sama berapakah orang saya bersetubuh. Berapakah ya? Saya berpikir kemungkinan dua puluh atau lebih.  Saya gak ngitung. Saya tidak peduli… yang saya pikirkan sekedar kerja seperti berikut lebih enteng mendapat uang. Saya  tak pernah berasa sendirian kembali.


"Uohhh… buang di dalam bisa tidak Neng?" bertanya supir yang di muka saya.


Saya ngangguk. Ia muncrat di memek saya. Saya tahu itu sesungguhnya bahaya, namun rasanya lebih enak… anget serta lebih suka saja rasanya. Serta selanjutnya, saya mendapat uang. Sebulan-dua bulan selepas Juragan ngambil kegadisan saya, saya jadi semakin eksper menjadi lonte. Sudahlah banyak orang di Pasar yang merasai tubuh saya: kuli, pedagang, preman, petugas, tukang ojek, supir dan lain-lain. Serta saya menjadi semakin dekat sama mereka semua. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya seperti nyimpan seluruh rahasia mereka. Hihihi… Saya ketahui siapakah yang kontolnya paling besar, siapakah yang kurang kuat syahwat, kadang saya hingga sampai tahu masalah rumah tangga mereka. Saya mengerti beberapa orang yang setiap harinya nampak galak atau rajin ke arah tempat beribadah, tetapi bila sudah pingin, mereka cari saya juga.  Saya pula berulang-kali tidur dengan Juragan. Juragan kerap suruh saya coba perihal-perihal anyar. Misalkan ngemut dan nyedot. Atau gunakan tetek saya bikin njepit kontol.  jika lubang bokong saya dapat dientot juga.  Duh, waktu pertama coba itu, saya jejeritan. Sakit! Meminta ampun sakitnya. Tetapi makin lama kebiasa juga.  Saya  jadi semakin mengenal dengan Juragan. Wanita yang berada pada poto bersama Juragan itu betul istrinya, namun telah mati. Wafat waktu melahirkan anak sulung, anaknya pun tidak selamat. Juragan sampai kini kesepian, serta hidupnya hanya mengurus toko beras saja. Saya jadi kasihan sama Juragan, rupanya beliau sendirian  seperti saya. Saya pun jadi tahu jika dahulu, pas muda serta masih tinggal di kampungnya, Juragan pernah tertarik seseorang penari juga.  Sekedar kala itu Juragan masih belum mempunyai apapun, ditambah lagi penari itu pula simpanan orang camat. Juragan hanya dapat menonton serta terkagum pada dari jarak jauh tiap-tiap kali sang penari itu mentas.


Kata Juragan, saya serupa penari itu. Barangkali lantaran itu pula Juragan selalu mohon saya gunakan baju serta dandanan penari komplet tiap-tiap kali beliau nanggap saya…Yah, saya ikut juga suka bila dapat membikin Juragan puas. Tambah hari saya kian terlarut di kehidupan selaku penari yang berjualan tubuh. Karena uang, harga diri saya lupakan, dan saya menjadi bahan pemuasan gairah laki laki. Setiap kali ada orang menggencet saya, menggauli saya, masuk tubuh saya… sebetulnya saya ingat jalan ini tidak betul, namun tubuh saya lagi memohon lebih.  Saya jadi gak tahu kembali apa saya masih juga melaksanakannya cuma karena duwit. Lama-lama saya semakin krusial. Layani dua-tiga orang sekalian.

CERITA DEWASA PENARI JALANAN BERTUBUH SEXY DIPERKOSA PART2

Telah tidak terhitung orang yang buang benih di kandungan saya. Saya juga semakin berani. Selanjutnya saya tidak dapat kembali kalkulasi berapakah orang yang udah merasai tubuh saya, serta saya juga hamil… Lumrah, bila ingat telah demikian beberapa orang yang dapat menghamili saya. Namun saya lagi melacur walau perut saya menjadi membesar. Serta saya pun lagi ada ke Juragan. Kali terakhir saya tidur dengan Juragan, perut saya telah memulai mencolok, dan beliau tampak lumayan panik dengan saya.


"Biarlah Denok… Kamu stop saja, ingat situasi kamu," kata Juragan sembari perlahan-lahan memecut saya.


"Tidak apapun Juragan…" kata saya.


Saya tersenyum buat Juragan. Saya ingat dahulu saya tak senyuman buat beliau waktu pertamanya kali beliau setubuhi saya. Namun saat ini, antara semua konsumen setia saya, saya cuman dapat senyuman buat Juragan… Senyuman setulus hati. Mengapa? Entahlah… saya sendiri pula tidak tahu. Barangkali karena selepas Simbok wafat, Juragan-lah yang sangat dekat dengan saya? Yang terang saya benar-benar nikmati saat bersama Juragan. Terhitung saat ini, waktu beliau tengah senggama dengan saya, sembari gantenggnya waswas. Rasanya saya ingin membuat beliau gak waswas. Bukan sakit, malu, atau jijik, saya berbahagia setiap kali tubuh Juragan bergabung dengan tubuh saya.


Nyaris 1 tahun sehabis saya serta Simbok tinggalkan rumah buat menjadi penari jalanan di Jakarta, ada lagi insiden yang ngubah hidup saya. Saya telah 6 bulan hamil, tetapi masih tetap keliling menari… Saya sudah seharusnya stop. Tetapi saya mbandel. Saya tak sadar diri di jalan. Pastilah ada yang lihat serta menolong saya, masalahnya saya siuman di rumah sakit. Larut malam. Serta dari sisi tempat tidur rumah sakit, duduk sendirian sekalian pegangi tangan saya, ada Juragan.


"Kamu udah sadar Denok? Syukuuur…" kata Juragan pada saat lihat saya siuman.


Juragan menangis. Saya tidak dapat apapun sebab masih lemas. Sesudah itu Juragan kasih tahu saya, beliau dan anak buahnya yang membawa saya ke rumah sakit. Serta jika saya keguguran.


"Duh, untung kamu masih selamat, Denok… Namun anakmu…" Juragan katakan itu semuanya sekalian nangis.


"Denok, maaf… maafkan saya. Bila bukan dikarenakan yang pertama itu, kamu tidak perlu hingga sampai seperti ini… Saya salah, Denok, saya yang ndorong kamu hingga jadi begini… Salahku besar sekali sama kamu, Denok…"




TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama