CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA , Hasrat-Bispak21 Sudah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Meski saya telah berasa cukup tambah enak, saya masih ingin bermalas-malasan, dan biarkan badanku yang telanjang bundar dan terselip dalam bedcover ini terus terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Adakalanya saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku serta wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri sebab saya terkenang momen pada hari tempo hari bersama Andy, dimulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga sampai kembali lagi ke kelasku, dan yang paling membuatku berbahagia ialah SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya lekas istirahat serta tidur karena dia ketahui saya kepayahan.

Tetapi, Andy tahunya saya kepayahan karena belajar sampai malam, tidak dikarenakan ngeseks berkali kali mulai sejak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, rupanya udah jam 5:10 pagi. Jadi saya menarik napas panjang, siap-siap menempuh ini hari yang tidak tahu akan berikan warna apalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya meratap perlahan-lahan waktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal di saat kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku kadang-kadang berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku belum juga sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meski sebenarnya saya udah istirahat semalam tanpa ada masalah, sampai saya udah tidur lebih cepat selesai terima SMS Andy seputar jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam lemari bajuku untuk ambil bra serta celana dalamku,  seragam putih abu abu. Peduli sangat dengan teror Dedi, ini hari saya memilih untuk menggunakan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa sangat resah, memikirkan rekan temanku di sekolah tahu bila saya tak kenakan celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA 

Kadang-kadang saya meratap, sewaktu terasa sakit yang menimpa betisku ini mengusik cara kakiku. Bahkan juga saat ini saya baru rasakan kalaupun otot perutku pula sedikit kejang, seperti habis lakukan sit up berkali bisa saja.

Tapi perlahan-lahan saya memahami satu perihal yang aneh, entahlah mengapa saya jadi nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… waktu pagi pagi telah kisruh gini…", saya menggerundel dan memarahi diriku sendiri.

Jadi saya usaha tidak untuk membebaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sesudah saya gantungkan semuanya lembar busana yang bisa kukenakan namun juga handukku, saya mengancing pintu kendati pun saya masih ingat bila pintu kamarku terkunci. Tetap juga rasanya aneh kalaupun saya harus mandi tanpa menutup pintu kamar mandi, dan saya tidak ingin kalaupun saya jadi biasa semacam itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat serta cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Sesudah tuntas, saya selekasnya keringkan badanku dan kenakan bra dan celana dalamku, lalu saya ke arah meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah gak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman untuk Andy… bila nantinya Andy tahu kamu sudah tidak virgin, apa Andy masih ingin sama kamu?", saya berucap pada bayang-bayang diriku di cermin, dan saat ini hatiku jadi bersedih.

Saya mulai memanfaatkan busana serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Selesai mematikan AC kamarku, saya mengecek sejumlah buku yang berada pada tas sekolahku, menegaskan tidaklah ada yang ketinggalan serta tidak lupa saya masukkan mobile-phoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap untuk beres-beres tampilanku di muka meja dandanku, waktu tau-tau saya dengar handphoneku keluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu jika ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari handphoneku, dan selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh ingin.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu udah lebih enak? Saya berharap ini hari kamu udah lebih sehat serta tidak penat.'

Sewaktu saya memandang nama pengirimnya yakni Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya udah lebih sehat juga tidak lelah. Saya puas sekali sebab saya berasa Andy mulai berani berikan perhatiannya padaku.

Seusai saya menaruh telpon selulerku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap beres-beres tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai nampak rapi dan elok megar, lalu saya memberinya sedikit bedak di mukaku.

Ini hari saya pengin dilihat lebih elok dan menarik didepan Andy, dan saya memulaskan lip gloss seperlunya pada bibirku.

"Andy… bila saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman perlahan sekalian menyaksikani diriku di cermin meyakinkan tiada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya ambil langkah menjurus pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan berterima kasih pada Sulikah. Sesudah itu saya mengamankan pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada di sisi rack sepatu, serta saya menggunakan kaus kaki dan sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan terheran-heran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang tetap menatapku denganc penglihatan terpesona.

"Thanks ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy akan memujiku sebagai berikut, meski kalaupun lihat Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya keinginanku itu tidak bisa terjadi sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya turun ke kamar makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari kebanyakan, lantaran tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya gak ingin menjadi tampak tak menarik buat Andy. Secara cepat saya merampungkan sarapanku, dan sehabis membersihkan tangan serta mulutku, saya ambil langkah ketujuan garasi.

Dari sana saya lihat pak Bijaksanain sedang mengelapi mobilku. Saat saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku sekejap menyudahi kerjanya, serta dia menatapku seperti baru pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang pada awalnya sapu langit langit di garasi, sekarang terdiam melihatku sekalian masih menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijakin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza telah pengin pergi sekolah nih", saya berucap di pak Bijakin sembari menunjuk lap masih ada di dalam atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Bijaksanain yang cuma mengusung lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia lakukan itu sembari lagi menatapku. Sewaktu saya menyaksikan seputar, saya menyaksikan Wawan serta Suwito pula berlaku sama, mereka terus mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian semuanya ini mengapa sich? Tidak pernah review cewek cakep ya?!", saya berencana memarahi dengan nada yang lumayan keras sampai semua kaget.

Suwito hingga sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sedang Wawan dengan muka terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Berbudiin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya meredam tawa memandang reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha terus memasangkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… membuat terkejut saja!", gerutu pak Bijakin lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua memulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka di waktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA 

"Eh eh… kalian pengin apa? Gak! Tak mau!!", mengerti apa yang hendak dilaksanakan oleh pak Bijakin, Wawan dan Suwito, saya berseru kuatir dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menggembok pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di samping kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pun biar mereka dapat dengar jawabanku yang nyata kuusahakan buat bikin mereka kian dongkol.

"Marilah non Eliza… Sesaat saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tak mau! Tidak ingin! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tak mau!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya berniat mengerling menjurus mereka, dengan tipe yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya berasa takut mengayalkan apa yang bakal berlangsung kalaupun waktu ini saya hingga sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah karena didesak layani gairah birahi mereka lebih dahulu.

Selesai sekian kali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab permohonan mereka yang tetap memaksakan saya turun sesaat, selanjutnya mereka berserah pula dan kembali meneruskan tugas mereka. Pak Berbudiin mengelap mobil mamaku, sedang Wawan serta Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan dan menyambung sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Dan waktu saya lihat mereka bertiga pura pura gak tahu jika mereka mesti memberikan pintu garasi namun juga pintu gerbang buatku, saya tekan klakson mobilku sampai semua terperanjat serta semuanya alat bersih bersih yang berada di pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijaksanain yang dekat dengan mobilku dilihat bersungut sungut sembari memberikan pintu garasi dan  pintu gerbang, dan Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, kendati saya tahu sehabis pulang sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya marah padaku, entahlah secara menjadikanku piala bergilir atau piala bersama-sama. 

Namun saya tidak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tidaklah ada siapa siapa dalam rumah.

Tidak tahu kelak apa yang bakal mereka kerjakan padaku selesai seluruh yang kulakukan ini, bila kelak saya betul-betul mesti sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut seram mengandaikan perbudakan apakah yang mesti kujalani seusai saya pulang sekolah kelak.

Seusai pintu terbuka semuanya, saya lekas melesatkan mobilku ke sekolah. Saya gak ingin pikirkan apa yang bakal terjadi dengan diriku kelak, sebab di pikiranku sekarang cuma ada sebuah perihal, adalah saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu buatku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya udah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan ekslusif cuman buat Andy. Saya ingin Andy betul-betul suka padaku.

II. Angan-angan Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi di saat saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdegap cepat sewaktu saya lihat Andy baru turun dari mobilnya. Serta di saat saya menyaksikan tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi elok, serta saya puas sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA 

Saya tidak ingin mimpi cantikku ini lesap demikian saja, karenanya saya lekas melesat dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kelihatannya langsung mengetahui bila ini ialah adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia menantiku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil serta menutup pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang untuk beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang saat ini anyar kusaksikan kalaupun mukanya merona merah.

"Hai Andy… thanks ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya telah sehat kok, pula sudah tidak demikian lelah seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku bertambah terlengah di saat saya lihat muka Andy yang cakep itu tersenyum halus. Tetapi Andy terus menunduk seperti tidak berani melihatku dan saya tersenyum geli memandang kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali lantaran Andy masih menunduk tanpa ada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman jahil.

"Aku… anu… saya suka kamu telah tak sakit", Andy menatapku selintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terimakasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya telah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya bercakap dengan girang.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap kalaupun kelanjutan kata-kata Andy barusan itu merupakan aplaus dari Andy jika saya dilihat elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, ujaran Andy barusan itu masih tetap membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah meyakini sekali kalaupun Andy sukai padaku, tampak dari sikapnya yang selalu salah tingkah sesuai ini serta kalimat Andy barusan perlihatkan kalaupun Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan nada perlahan.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengusikk suka, namun Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli lihat Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia pun jatuh cinta padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, serta saat dia mengangkut parasnya menatapku, saya mengacaukkan kepalaku kembali sekalian tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, tidak tahu suka atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya gak percaya, tetapi saya terasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya gak tahu kata-kata apa yang dapat mendeskripsikan hatiku saat ini, yang pasti saya rasakan pada pagi ini hari saya mendapatkan asa yang elok. Dan saya sangat berbahagia waktu Andy lagi ambil langkah di sampingku, kendati pun Andy yang kadangkala melihat dan tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Sesuai sama tempo hari, saya merasai beberapa tatapan iri dari beberapa pelajar cewek yang melihatku jalan tuju kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang dan suka, kendati pun sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pujaan hati. Dan saat ini kami berdua sama-sama diam sembari terus ambil langkah, hingga selanjutnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terima kasih ya", saya minta pamit di Andy.

"Aku… saya pula ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sembari angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas mengangkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari ambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi saat saya lihat Jenny yang dengan senyuman jahilnya itu menatapku serta menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari lagi mengambil langkah untuk duduk di sisi Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya pastilah dibujuk dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA 

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tiada peristiwa spesial, selainnya Jenny yang repot merayu dan mengejekku mengenai Andy, pun Sherly yang turut jadi parah situasi waktu kami bergabung di kantin pada pukul istirahat pertama dan, juga saat pukul istirahat ke-2  seperti saat ini saat ini.

Serta kalaupun kebanyakan saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuman dapat menghindar atau tersenyum malu, meski hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  usai ini telah mengeluarkan bunyi.

"Lihat deh… wajahnya sampai merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sindir Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini gak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah gak kok. Cup cup… tak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", mengajak Jenny sembari merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang dan memberikan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pun rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly sesuai ini, tetapi saya menurut saja saat Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama