CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART3

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART3

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART3, Hasrat-Bispak21 "Udah, kembali ke kantin dahulu Fi", kata sang cebol sekalian mengelap penisnya yang jelas belepotan sperma bergabung cairan cinta Cie Fifi itu dengan memanfaatkan celana dalam Cie Fifi.

Cie Fifi tidak bereaksi, dia cuma diam dan pejamkan matanya. Sang cebol memakai celana dalam serta celana panjangnya, lalu dia keluar gudang ini.

Tidak lama setalah itu, Cie Fifi pun bangun berdiri, lalu dia keluarkan kantung plastik kecil dari kantong rok busananya. Cie Fifi mengambil celana dalamnya yang basah belepotan sperma sang cebol barusan, lalu masukkan celana dalam itu ke kantung plastik kecil itu.

Kayaknya Cie Fifi memang menyediakan kantung plastik itu untuk simpan celana dalamnya yang ia mengerti dapat dikotori sang cebol seperti saat sebelum awalnya.

"Dasar. Udah orangya cebol, gak sadar kali bila burungnya itucebol pun", gerutu Cie Fifi yang setelah itu tinggalkan gudang ini.

Kata-kata Cie Fifi barusan membuatku termenung. Cuman pendek, perkara yang diomelkan Cie Fifi. Apa penis itu lumayan keras?

Ya ampun… kenapa pun saya mesti ingin tahu dengan penis sang cebol???

"Emmkh…", saya mendesah terhenti sewaktu tau-tau kurasakan kepalaku diambil di depan sampai penis Dedi bersarang dalam lubang kerongkonganku.

"Elok, mari ujarnya ingin nyepong. Kapan keluarnya kalaupun dari barusan hanya kamu emut saja?", bertanya Dedi yang sekarang dengan kejam lagi mendesak nekan kepalaku sampai parasku tenggelam di muka selangkangannya, dan penis Dedi itu kian menganiaya lubang kerongkonganku.

"Mmmhh…", saya cepat cepat mengulum dan mainkan lidahku di penis Dedi, agar dia tak melanjutkan siksaannya padaku.

"Nah… begitu cantik… mari terusin… sssh… ooh…", kata Dedi yang sekarang mendesah serta mengeluh kenikmatan nikmati service oralku.

Ke-2  tangan Dedi membelai rambutku secara halus saat lagi saya selalu usaha bikin penis Dedi berejakulasi. Kadangkala saya memandang nakal di Dedi, biar dia semakin terangsang sampai pekerjaanku dapat usai bisa semakin cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART3

"Mmmhh…?", saya tidak dapat bercakap, cuma dapat mengguman tidak terang waktu kurasakan sepasang tangan meremas ke-2  bongkahan bokongku.

Ke-2  tangan Dedi masih membelai rambutku. Barusan itu telah tidak ada siapa siapa kembali di saat saya menyambung service oralku. Lantas ke-2  tangan yang meremasi bokongku itu punya siapa?

"Halo Eliza… kembali asyik nih? Saya ikut-ikutan ya", kudengar nada yang cukup kukenal dari belakangku.

Hatiku seperti kesiram air es. Semenjak kapan Pandu udah ada di sini? Kenapa barusan saya tidak menyaksikannya?

"Mamamm…", saya mau larang Pandu, namun sekarang ini mulutku tersumpal penis Dedi sampai saya gak dapat berbicara dengan terang.

Telat, Pandu telah membuka rok seragam sekolahku, dan saya telah pasrah tunggu hukuman yang bakal diberi Dedi jika dia melihatku memanfaatkan celana dalam ini.

"Eh Pan Pan… tidak bisa… saya dahulu donk! Elo ini dahulu", sergah Dedi lalu menarik terlepas penisnya dari mulutku.

"Iya iya…", gerutu Pandu lalu berganti status dengan Dedi.

Saya diam dengan jantung yang berdetak bertambah cepat. Dua murid biadab ini akan selekasnya melumatku di gudang ini, namun yang amat kutakutkan merupakan Dedi. Kehadiran Pandu ini menghancurkan semua rencanaku. Selayaknya barusan itu saya dapat lolos dari gudang ini tak perlu ngeseks dengan Dedi, tapi…

Tiada waktu untukku buat berpikiran maupun berleha leha. Tau-tau badanku telah diambil berdiri oleh mereka berdua, lalu ke-2  kakiku yang direntangkan cukuplah lebar. Lalu dengan urutan ke-2 kakiku yang selalu semacam itu, tubuhku direbahkan di depan. Pandu telah mengacung penisnya yang rupanya sudah ereksi itu di muka mukaku, meminta service oralku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dengan kecewa saya mengulum penis Pandu, dan saya keluarkan seluruhnya tehnik oralku biar Pandu cepat sampai pucuk dan selanjutnya dia tidak turut nikmati lubang vaginaku seusai Dedi tuntas nikmati badanku. Saat itu kurasakan celana dalamku didesak pencet oleh jemari tangan Dedi, pas di sisi bibir vaginaku. Dedi sudah ketahui. Saya pejamkan mata dan pasrah terima nasibku.

"Lho cantik… siapakah yang suruh kamu gunakan? Ooo… maka itu kamu barusan nawarin ngemut kontolku, karena kamu masih ingat kan apa yang dahulu saya katakan kan?", bertanya Dedi dengan 1/2 memarahi.

Saya tidak berani menjawab, tidak berani menengok. Pengin rasanya saya menangis, namun saya tidak pengin kelak kawan temanku terpenting Jenny malahan menanyakan bertanya bila kelak mataku kelihatan sembab.

Saya cuman dapat pasrah serta lagi mengoral penis Pandu, sembari tunggu hukuman yang hendak dikasihkan Dedi padaku.

"Mmmkh…", saya mendesah terhambat waktu kurasakan jemari tangan Dedi menerobos masuk ke lubang vaginaku yang tertutup celana dalam ini.

Jemari tangan itu bergerak gerak dalam sana, menyebabkan kesan yang aneh di saat saya mengerti celana dalamku mengorek ngorek dinding lubang vaginaku. Saya mengesah dan lagi mengerang terhambat, tetapi saya tidak lupa kalaupun saya mesti memaksakan penis Pandu yang ada dalam mulutku ini lekas berejakulasi.

"Mmmh… aaahh…", saya tidak kuat kembali, saya mengerang serta meronta kesakitan saat saya merasai pedih di vaginaku, sampai penis Pandu lepas dari kulumanku.

"Sedap kan Elok?", ledek Dedi sewaktu saya menengok ke belakang buat memandang apa yang tengah dilakukan Dedi.

Saya menyaksikan sisi bawah celana dalamku tarik ke atas. Ternyata itu membikin sisi depan celana dalamku ini terlipat, serta menggesek masuk ke bibir vaginaku. Saya memandang Dedi dengan memelas, meminta belas kasihannya buat hentikan seluruhnya.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Namun Dedi nyata-nyata pengin menghukumku. Celana dalamku ini digeret ke atas dan kebawah sampai kesan yang menimpa bibir vaginaku ini tambah jadi selesai.  Di antara pedih dan nikmat.

"Aduuh… sakit Deed…", saya mulai merengek-rengek, namun Dedi cuman ketawa tawa.

"Telah, gak boleh ngoceh lagi! Teruskan!", tiba-tiba Pandu memutar kepalaku sampai mukaku kembali menghadap penisnya, serta Pandu selekasnya memberikan penisnya itu ke mulutku.

"Mmmph…", saya mendesah terhenti, tetapi sekarang saya gak punyai alternatif lain, saya mesti menyambung service oralku buat penis Pandu.

Di belakangku, Dedi ternyata sudah tidak sabar buat nikmati badanku. Saya merasai sisi bawah celana dalamku disingkap, serta suatu benda topangl, hangat serta lumayan besar, yang tentu kepala penis Dedi itu, saat ini melekat serta menekan bibir vaginaku.

Badanku menyebutng sekejap di saat penis Dedi memotong lubang vaginaku serta selalu melesak masuk. Saya pejamkan mata meredam sakit, serta seterusnya saya selalu usaha meneruskan service oralku buat penis Pandu saat lagi Dedi mulai memompa lubang vaginaku.

Sekali ini Dedi berlakukanku dengan sedikit kasar. Dia menggenggam pinggulku, menarik badanku ke arahnya tiap-tiap dia menyikatkan penisnya, sampai penisnya berasa menikam demikian dalam lubang vaginaku. Sekian kali saya melenguh ketahan, dan saya mulai tidak dapat fokus buat mengoral penis Pandu.

Oleh karena itu saya harus kian menanggung derita saat Pandu menggenggam sisi belakang kepalaku sampai mukaku melekat di muka selangkangannya. Saya mesti bertarung mencegah mual gara-gara berbau apek yang melanda hidungku, pun saya mesti membatasi merasa sakit berbaur nikmat pada lubang vaginaku yang dipompa habis habisan oleh Dedi.

Saat ini saya cuman mengharap pasienanku ini selekasnya usai. Saya pula mengharapkan busana seragam sekolahku ini tak lecek serta basah oleh keringatku selesai saya tuntas disetubuhi oleh dua begundal ini. Sehabis saya menyatukan seluruh tenagaku, saya melingkarkan ke-2  tanganku ke belakang bokong Pandu, lalu saya mengisap serta menarik penis Pandu kuat kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART3

"Oooh…", Pandu mulai melolong serta kurasakan dia ingin membebaskan penisnya dari gempuranku, kemungkinan dia telah tidak bisa mengendalikan kepuasan service oralku.

Tetapi saya tidak pengin melepasnya, saya mesti membuat cepat berejakulasi. Dengan ke-2  tanganku yang kugunakan untuk mengendalikan badan Pandu, penis itu kujilat memutar, lalu kepala penis itu kucucup kuat kuat dan sesaat setelah itu penis itu kembali kucelupkan dalam kuluman mulutku. Seluruhnya kulakukan di tengahnya gencarnya sikatan penis Dedi di lubang vaginaku.

"Aahh… enaknya seponganmu Elizaa…", erang Pandu kenikmatan saat kurasakan cairan sperma Pandu menyemprotkan, penuhi rongga mulutku.

Pada akhirnya bajingan tengik ini keluar juga.  Saya menelan semuanya cairan di mulutku ini, tetapi saya gak ingin Pandu berhasil lolos demikian saja. Dia telah menghancurkan rencanaku baru saja semestinya udah sukses. Saya sangat kecewa kepadanya.

Saya terkenang bagaimana saya bersama Jenny, Sherly dan Cie Stefanny tempo hari sukses menaklukkan tiga pejantan di rumahku, serta kupikir saya barangkali dapat memanfaatkan teknik yang serupa buat menumpahkan kedongkolanku pada Pandu. Saya lagi mengisap penis di mulutku ini biarpun penis itu telah melunak benyek.

"Ooh… sudaah… ampuun…", Pandu melolong lolong gak kuat terima gempuranku, tetapi saya belum tuntas dengannya.

Saya selalu menghirup dan mengisap penis Pandu, hingga kemudian dia menguik nguik seperti disembelih saja. Selanjutnya saya hentikan kulumanku pada penis Pandu, serta sewaktu saya melepas tanganku, Pandu langsung tumbang lemas, sama sepertiseperti nasib banyak pejantan di rumahku yang tergelimpang selesai saya dan banyak pacarku balik memerkosa mereka.

"Oooh… kamu sungguh-sungguh pelacur, Cantik… ooooh…", Dedi meracau serta menohokkan penisnya dalam dalam lubang vaginaku.

Dadaku terasanya bakal meletus sewaktu saya dengar penghinaan Dedi barusan. Sesudah Dedi tuntas siramkan spermanya dalam lubang vaginaku, saya selekasnya berdiri, balik tubuh, serta sekali ini saya menampar Dedi.

‘plaak… plaak…', 2x saya menampar pipi Dedi, keras sekali.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dedi kagum menatapku seperti tidak sangat percaya dengan yang baru-baru ini terjadi.

"Brengsek, kamu masih dapat bisanya mengolok saya", desisku dengan suara gemetaran sangking geramnya.

Keadaan di gudang jadi sunyi. Deru detak jantungku dapat kudengar secara terang. Saya menggigit bibir mengendalikan tangis. Saya sangat sakit hati sewaktu Dedi menyebutku pelacur.

Tanpa ada mempedulikan mereka kembali, saya lekas keluar gudang ini. Tetapi saya sadar jika saya harus membereskan diriku dalam toilet, sekalian sedikitnya saya mesti bersihkan tersisa sperma Dedi yang meluluh dari bibir vaginaku.

Di toilet, saya lekas membawa rok seragam sekolahku, dan saya ambil tissue yang ada buat mengelap lelehan sperma di seputar pangkal pahaku. Sejumlah tissue kuambil serta kuselipkan pada bagian dalam celana dalamku yang sedikit basah, agar dapat membantu rasa gak nyaman di selangkanganku.

Serta sekali ini saya tidak kuat kembali, saya menangis tersedu-sedu. Kenapa saya harus terima olokan sebagai berikut? Dengan berurai air mata, saya mengatur rambutku di muka cermin, lalu saya menyusuti air mataku dengan tissue. Untung make-up tipis di parasku tidaklah sampai hancur karena air mataku.

‘kriiing…', bel tandanya jam pelajaran bertukar udah mengeluarkan bunyi.

Saya cepat keluar toilet dan saya sedikit lari ke kelasku. Diperjalanan saya menyaksikan pak Totok yang anyar keluar kelasku, dan aku terus menjumpainya.

"Selamat siang pak. Maaf saya barusan tiba-tiba sakit pada perut, jadi tidak dapat turut pelajaran pak Totok", saya menegur pak Totok sekalian memberikan argumen kenapa saya barusan tak dapat ada di kelas.

"Selamat siang Eliza. Ya, tidak apa apa. Kelak kamu dapat pinjam catatan temanmu, tidak ada quiz maupun ulangan tiba-tiba ini hari. Eh… Eliza? Kamu habis menangis? Ya ampun… barusan perutmu jelas sakit sekali ya? Saat ini kamu masih sakit? Jika masih sakit kamu dapat istirahat di ruangan UKS", kata pak Totok.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART3

‘Uh… UKS? Tidak deh… saya tak mau terkena tragedi untuk ke-2  kalinya di sekolah hari ini', pikirku dalam hati.

"Tidak mesti pak, Eliza telah lebih enak. Terima kasih pak, saya kembali lagi ke kelas dahulu", jawabku sekaligus pamit pada pak Totok.

"Baik, silahkan Eliza. Selamat siang", kata pak Totok.

"Selamat siang pak", kataku dengan lega, dan saya selekasnya balik ke arah ke kelas buat ikuti jam pelajaran paling akhir.

IV. Suatu Janji Yang Menyenangkan

"Sayang… kamu mengapa kok lama sekali di WC? Saya sudah nyaris susul kamu lho…", bertanya Jenny di saat saya telah duduk di sampingnya.

"Tadi… saya habis sakit di perut Jen", jawabku perlahan.

"Eh…? Mengapa kamu sayang? Kamu sesudah nangis ya?", bertanya Jenny kembali dengan was-was.

"Iya, barusan perutku tiba-tiba sakit sekali, saya gak kuat metahan sakitnya, jadi saya sampai nangis. Namun saya telah tambah enak kok saat ini Jen", saya bohong agar Jenny stop meresahkanku

"Saat ini perutmu sudah gak sakit?", bertanya Jenny kembali dengan kasihan.

Saya geleng-geleng kurang kuat sekalian usaha tersenyum di Jenny.

Sebetulnya saya terasa sedikit tidak nikmat lantaran saya mesti bohong di Jenny yang demikian melihat dan mencintaiku. Perasaan bersalah ini sedikit mengusikku, meskipun saya tahu ini yaitu yang terpilih, dibanding ada yang dengerin perbincangan kami saat saya mengatakan apa yang sebetulnya berlangsung padaku saat saya berada pada toilet, atau mungkin lebih pasnya di gudang barusan.

Tetapi selang berapa saat Jenny telah kembali repot menarik dan mengejekku bab Andy. Ditambah lagi sewaktu jam paling akhir ini hari guru yang sebaiknya mengajarkan di kelas kami tidak masuk, hingga kami bebas belajar sendiri. Jenny tambah bergairah menarikku, serta saya telah kehilangan akal buat membalasnya ledekan Jenny, sampai saya cuman dapat tersenyum malu.

Dan pada saat saya tidak tahu harus lakukan perbuatan apa, tiba-tiba saya melamunkan Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Apa ya yang lebih kurang tengah dikerjakan Andy? Apa yang kurang lebih berada pada ingatan Andy waktu ini? Apa dia pikirkanku? Tiba-tiba saya telah berasa kangen di Andy.

"Duh… bidadari yang ini kembali jatuh hati deh… sampai sampai saya tidak dikira kembali", keluh Jenny.

"Siapa sich…", saya kembali lagi coba menghindar.

"Begitu ya? Kalaupun gitu… kelak saya bilangin ke Andy ah…", kata Jenny sembari menyaksikan ke atas.

"Jeen… apaan sich… memang kamu pengen omong apa ke Andy?", saya merengek-rengek.

"Mmm… saya pengin katakan apa ya… saya ingin katakan, kalaupun Eliza tidak sukai dengan dia", Jenny menjawab dengan tipe cuek bebek sekalian mulai membunteli buku bukunya ke tas sekolahnya, lantaran bel pulang sekolah betul-betul baru-baru ini keluarkan bunyi.

"Jeen… gak boleh begitu dong… aku…", saya mulai kuatir kalaupun kalau Jenny bersungguh lewat kata ucapnya, serta saya dan lagi merengek-rengek.

"Bila begitu kamu tidak boleh menghindar selalu sayang, ngaku saja dech!", Jenny kembali menarikku.

"Aku…", saya gak dapat berbicara apa apalagi dan mukaku rasanya panas sekali.

Jenny menatapku dengan senyuman jail. Saya cuma dapat tersenyum malu sekalian membenahi seluruh buku dan alat tulisku ke tas sekolahku. Seusai doa pulang, saya dan Jenny siap-siap keluar kelas waktu Sherly tau-tau tampil di muka pintu kelasku.

"Duh…", saya berniat menyambat sewaktu saya memandang Sherly tersenyum senyuman.

"Mengapa sayang?", bertanya Sherly yang dekatiku.

"Kalian ini ingin hingga sampai kapan sich baru senang nggodain saya?", tanyaku dengan memelas.

"Sampai kamu jadian sama Andy, dan nraktir kita kita", kata Jenny serta Sherly nyaris berbareng dan mereka ketawa puas.

"Ssstt!! Apaan sich? Bila lainnya dengar bagaimana coba!", saya marah-marah dengan cemas.

"Maka dari itu tidak boleh ngelamun saja sayang… simak donk di sini telah tinggal kita bertiga saja", kata Jenny sekalian memelukku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MOLEK ELIZA PART3

Saya menyaksikan ke seputarku, nyatanya betul-betul kelasku ini udah kosong selainnya kami bertiga. Namun tetap saya khawatir kalaupun ada yang dengar ujaran mereka barusan terkait saya jadian sama Andy. Saya tidak ingin Andy dengar issu yang tak tidak, saya gak mau hubunganku dengan Andy yang barusan mulai bersemi ini jadi hancur.

"Yok, kita temani kamu hingga sampai ke mobilmu ya", kata Sherly lalu merengkuh tanganku.

"Tetapi, saya pengen mencari minuman dahulu, saya haus nih. Kalian terlebih dulu saja dech", saya coba memberikan argumen buat pisah pada mereka, biar saya tidak tanpa henti menjadi bahan ledekkan mereka.

"Ya tidak apa apa, kebenaran saya pula haus. Saya temani kamu ke kantin dech sayang", kata Jenny.

"Saya  haus kok. Ya sudah kita ke kantin dahulu saja", kata Sherly yang sekarang telah tarik tanganku.

Saya telah tak mempunyai argumen kembali, karenanya saya menurut saja didampingi mereka berdua ke kantin. Sudah pasti ledekan mereka padaku kembali bersambung, serta saya cuman dapat tersenyum malu.

Sampai di kantin, hatiku jadi risi waktu saya menyaksikan sang cebol. Saya terpikir perbuatan kejinya di gudang barusan pada Cie Fifi.

Tetapi saya usaha berlaku biasa. Manalagi Cie Fifi telah menegur kami serta bertanya apa yang kami pesan. Selesai kami bertiga usai minum, kami selekasnya bayar pesanan kami serta mohon pamit pada Cie Fifi.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama